Wednesday, December 16, 2009

Dihajar Kenangan ...

Aku dihajar kenangan.

pelan.

sakit.

Cerita ini di picu dari sebuah foto yang aku ambil kemarin di museum Harry Darsono. Imajinya begitu kuat. Ini fotonya:





Begini ceritanya:

Sayang, pagi ini, secangkir kopiku tiba-tiba membeku.

Nampaknya, aliansi bubuk kopi dan air panas di cangkirku ini tak mampu menahan dingin.

Pohon cemara besi di depanku inilah sumbernya, sayang.

Aku masih ingat.

Betapa kita pertama kali lihat pohon cemara besi ini tertawa nyinyir. Iya, kita menertawakan betapa bodohnya si pembuat cemara natal dari besi tahan karat itu.

Tapi, mungkin cemara natal besi ini berjodoh dengan kita.

"Karya yang begitu dingin untuk suasana begitu hangat. Natal gitu lhooo... hellloooo! siapa juga yang mau beli benda ini.... sama sekali tak berwarna ... tak ada nyala", begitu aku bilang dulu.

"Sayang, mungkin tugas kita lah untuk membuatnya hangat...", begitu kau bilang dulu.

Dan cemara besi berjodoh dengan kita.

Setiap ujung tahun, kita bersama-sama membuatnya hangat.

lampu-lampu kecil

bola-bola gelas merah mengkilap.

salju dari kapas putih.

bintang-bintang kecil disana dan disini.

kita bersama-sama membuatnya hangat.

senyummu tak hanya membuat cemara besi ini menghangat.

senyummu pun turut membuat jiwaku dibakar rasa.

aku memahami rasa yang di alami si cemara besi ini setiap kau menggantungkan pernik-pernik hiasan di tubuhnya.

hangat. tak membara. tak membakar.

cuma hangat.

momen setiap ujung tahun itu selalu aku tunggu.

aku tahu seperti apa rasanya si cemara besi ini memendam rindu.

Sekarang, engkau tak ada.

aku tak memiliki hak untuk menunggumu lagi setiap ujung tahun kali ini.

cemara besi ini kehilangan haknya untuk menikmati hangat senyummu.

aku enggan menghiasnya sendirian.

aku lebih memilih untuk menikmati dinginnya sendirian.

cemara besi paham.

cemara besi diam.

dinginnya menikam.

..............................................................




Wednesday, December 09, 2009

Detil Kecil oh Detil Kecil


Si Mamah pernah bilang bahwa detil kecil dalam hidup sehari-hari ndak akan pernah gagal bikin senyum-senyum sendiri.


Hidup itu jangan dijalani dengan keniscayaan ....

never taken for granted things in life kalo bahasa inggris cakepnya sih ...

yang kecil-kecil harus dimaknai dengan sungguh-sungguh .. supaya kalo nanti dapet yang gede, kita jadi nggak akan lupa bersyukur ... begitu si Mamah pernah bilang.

Aku baru saja pulang dari kantor.

Capeknya ndak main-main.

Sehabis diguyur air dingin, lelah menyingkir.

Nah waktunya mengingat detil-detil kecil beberapa hari ke belakang supaya bisa cengir-cengir sendiri sebelum tidur

nukilan 1:
Aku semakin suka menikmati film dokumenter National Geographic ... selamat datang TUA! hahahahaha

nukilan 2:
"Kamu ndak mau coba jadi penyanyi dangdut ya?" .... isi SMS dini hari jam 4 pagi dari si Mamah... saat membaca sms tersebut, nyawa belum kumpul ... bayangkan dampaknya sodara-sodara terkasih.

nukilan 3:
"Pernah kepikiran nyoba pake krim pemutih?" .... aku yakin, karibku itu sedang merintis usaha MLM Ja Hwa, Tul Jye, atau Tje Fuk saat Ia bertanya sedemikian padaku.

nukilan 4:
Ide untuk mengambil kursus pijet refleksi harus segera dilakukan. Aku pengen banget bisa mijet. Ide bisnis yang bagus nampaknya punya usaha "5000/10" di kantor ... 5000 untuk 10 menit pencet2 telapak kaki ... sweet! hahahaha

nukilan 5:
"Wah mas, kok makin sering makan mi goreng malam-malam sih? nggak takut gemuk ya?" ..... pertanyaan dan pernyataan itu dilontarkan oleh TUKANG MI GORENG langganan sebelah kostku .... PERHATIAN BANGET NGGAK SIH? hahahahah

nukilan 6:
"Nih mas, mi gorengnya ... aku pake SEDIKIT MINYAK lho biar lemaknya berkurang!" .... ini juga dilontarkan oleh TUKANG MI GORENG langgananku .... ehmmm, mesti ketawa atau melongo ya responnya?

nukilan 7:
"Mas enak banget sih boleh pake celana pendek kalo ngantor" .... pernyataan iri ini diucapkan oleh seorang kru KREATIF sebuah tv station kondang ... well dear, di dunia perbankan ... ini disebut PRIVILEGE! hahahahaha

nukilan 8:
"Pakde Agus gendut kayak keboooo!" .... ucapan ini dilontarkan ponakan kesayanganku Raihan saat Ia nimbrung waktu Pakdenya ini sedang YM-an dengan Ibunya pake webcam dan mic .... hics

nukilan 9:
"Emang kamu nggak bisa ya nongol di iklan apa gitu ... kan kerjaanmu katanya bikin iklan .. nyempil dikit nggak bisa ya?" .... pernyataan yang dilontarkan si Mamah waktu dia iri liat anaknya tetangga jadi figuran di sebuah iklan TV.

nukilan 10
"Pengen deh liat namamu lagi di credit title program tv .... dulu aku liat hampir tiap hari ... biarpun cuma 2 detik ... itu pun kalo nggak buru-buru dipotong iklan... tapi aku bangga" ................ siapa lagi yang nanya begitu kalau bukan Mamahku .... AHAHAHAHAHA ...

nukilan 11
"Mukamu kayak mangga deh mas ...MANIS!" aku dipuji begitu! hahahahahaha ... iiiiih analogi yang ajaib!

Ok, aku sudah cengir-cengir sendiri selama hampir 10 menit ....

waktunya tidur.

Jadi, apa detil kecilmu hari ini kawan ? ;)


XOXO
Gossip Boy



Tuesday, December 08, 2009

Bapak Paling Hebat



Aku makin merasa Gusti Sing Paring Urip sayang sekali sama aku.

Kenapa bisa kubilang begitu?

Aku selalu percaya Gusti Allah menjawab kegundahan dengan pertanda.

IA menjawab dengan simbol-simbol hidup yang seringkali, karena dianggap oleh kita terlalu subtil, maka jawaban tersebut sering tidak tercerna dengan baik.

Nah, belakangan ini pertanda jawaban atas pertanyaanku padaNYA

selalu muncul dalam wujud yang sungguh sederhana.

Aku semakin sering nyeletuk, "Oalaaaah, maksudnya begitu tho duh Gusti Pangeran .... yo wis, aku paham!"

Kemarin, aku diserang resah.

Resah bukan kepalang.

Resah macam-macam penyebabnya.

Keresahanku dijawab langsung.

Makan siang kemarin dikasih rejeki makan enak di Citos.

Sambil menunggu pesanan makanan datang, mata saya piknik. Detil di sekitar selalu saja menarik buatku.

Penjual baju yang bahagia dagangannya laku karena hari itu di Citos adalah harinya perempuan berbelanja.

Lelaki berpakaian rapih berdasi cerah secerah senyumnya karena berhasil meyakinkan klien potensial saat makan siang bersama.

Perempuan senyum-senyum sendiri terpaku pada layar komputer kompak yang menyambungkan dia dengan pacarnya entah dimana lewat yahoo messenger.

Saya ikut senang ... ikut senyum-senyum sendiri

Rasa senang ... rasa bahagia ... memang bisa menular dalam cara yang sungguh ajaib.

Kemudian mata saya menabrak pemandangan yang satu ini.

Aku lihat Ayah muda sedang menggandeng anak lelakinya.

Aku serasa merasakan juga hangatnya genggaman sang ayah pada anak lelakinya itu.

Aura cinta sang ayah punya radiasi tingkat tinggi dan aku merasakan pancarannya.

Aku melihat air muka sang anak.

Iri.

Wajahnya bicara, "Selama Bapak nggandeng aku .... AKU AKAN BAIK-BAIK SAJA! .... Bapakku jagoan ... nggak akan ada bahaya satu pun yang bisa ganggu aku ... AKU AKAN BAIK-BAIK SAJA!"

Wajahnya bicara, "Selama Bapak nggandeng aku ... DUNIA PUN BISA AKU BELI .... Bapak bisa bikin apa saja buatku! ... Bapakku paling hebat!"

Wajahnya bicara, "Selama Bapak nggandeng aku ... aku bakal DAPET YANG PALING BAGUS! Bapakku punya uang paling banyak sedunia!"

Aku melihat sekali lagi air muka sang anak.

tenang.

damai.

aman.

lalu aku bengong sendiri.

kayak baru bangun abis ngimpi.

Gusti Sing Paring Urip baru saja bicara

"Agus, anakku sing paling ngganteng ... kamu kayaknya lupa yaaaa gimana berlaku macam anak kecil terhadapKU ... kamu punya BAPAK PALING HEBAT!"

Gusti Sing Paring Urip,

Baiklah, aku mau belajar lagi jadi anak kecil di mataMU ...

Biar aku selalu merasa di gandeng

Biar aku selalu merasa hangat

Biar aku selalu merasa semua akan baik-baik saja

karena,

Aku digandeng sama Gusti Allah.

Makanan datang

Rasanya semakin nikmat bukan kepalang.

Sunday, December 06, 2009

Cinta dan Nasi Uduk


Tiap orang punya buku hidupnya.

Setiap bab menyajikan rasa yang berbeda.

Setiap bab memberikan pelajaran hidupnya sendiri-sendiri.

Aku baru saja menuntaskan satu bab dalam buku hidup yang memberikan pemaknaan lebih mendalam tentang bagaimana aku memahami tentang cinta.

Klasik.

Bagian dalam rangkaian perjalanan hidup saya tentang Boo Boo sudah berakhir.

Irisan cerita dalam buku hidupku dan miliknya sudah selesai.

Aku memaknai ini di ujungnya bukan satu hal yang menyedihkan.

Pembelajaran datang dalam paket-paket yang berbeda bukan untuk tiap orang? ;)

anyway,

tanpa diketahui Boo Boo ... aku memiliki sebuah amplop coklat tempat menyimpan sampah penanda rasa.

potongan tiket nonton

nota rumah makan seafood kesukaan kami berdua

sampah-sampah penanda rasa lainnya.

ada satu hal yang bukan sampah di dalamnya.

satu buah voucher menginap di sebuah tempat dingin romantis yang aku beli jauh hari di travel agent langganan.

saat memandanginya, ia sudah tak bermakna.

Sesedih yang terbilang, aku robek.

terpikir untuk pulang kampung.

akhirnya, aku mengiyakan ajakan kawan-kawan untuk berkumpul -lagi- di Bandung.

Mereka ini adalah kawan-kawan dengan kualitas pertemanan yang mengagumkan meskipun aku sempat 'terlempar' dari peredaran.

Tapi aku selalu merasa diterima dengan baik disana.

Di ujungnya kami selalu berakhir dengan diskusi panjang.

tentang hidup.

tentang cinta.

pencerahan-pencerahan kecil datang dari mereka.

sampai aku berkesimpulan:

Cinta tidak pernah datang dalam bungkusan dan isi yang sederhana.

Ia akan selalu superlatif.

Bahagia bukan kepalang

Senang bukan kepalang

Sedih bukan kepalang

tidak ada yang serba tanggung.

Ini menjungkirbalikan teori ku sendiri tentang cinta.

Aku selalu percaya bahwa cinta itu harusnya datang dengan sederhana.

Cinta yang indah menurutku justru tidak pernah membawa ke langit yang paling tinggi dan tak akan pernah membawa kita ke palung paling dasar.

Salah.

Sekarang aku tahu,

Kenapa si buruk rupa dalam lakon "The Phantom of The Opera" dikalahkan oleh Raoul untuk mendapatkan Mbak Christine Daea

Kenapa si Remi dalam lakon "Perahu Kertas" dikalahkan oleh cinta ala sinetronnya Keenan untuk mendapatkan Kugy

Mereka datang dengan keluhuran cinta yang sederhana.

Saking sederhananya, mereka kemudian harus rela dikalahkan nasib.

apa yang salah?

aku punya teori bodohku sendiri.

Mari tempatkan saya, si buruk rupa "The Phantom of The Opera" dan Remi sebagai penjual nasi uduk

Kami belajar sungguh-sungguh memilih beras terbaik, membuat santan terbaik dan menanak nasi uduk dengan kualitas paling wahid.

kami fokus untuk menghasilkan nasi uduk kelas dunia ... yang super gurih, wangi dan legit.

tapi,

kami lupa belajar bagaimana cara membuat irisan telur dadar sempurna

kami lupa belajar bagaimana cara membuat daging empal empuk gurih ginuk ginuk

kami lupa belajar bagaimana cara membuat perkedel

kami lupa belajar menyandingkan uba rampe dengan nasi uduk kami.

dan di bab hidup berikutnya, semoga aku diajarkan oleh Sang Hidup bagaimana menghias cinta kami yang sederhana.

Bab baru dimulai ... layar perahu di kembang ... sauh ditarik ... mari menikmati perjalanan hidup kembali.

Friday, December 04, 2009

Cinta dan ATM


Pada satu masa,

Seorang lelaki jatuh cinta pada pandangan pertama dengan sebuah mesin ATM.

Sang ATM bilang padanya, "Engkaulah cinta pertamaku ... aku rela berbagi kepastian hidup layaknya ketika kau masukkan hatimu ke dalam dan aku akan memberikan apa pun untuk menghargai pengorbanan pisahnya tautan hati dengan jiwamu"

Sang lelaki benar-benar mencinta Sang ATM.

Dalam bahasa yang sederhana dan cuma dipahami berdua, sang lelaki merasa bahwa Ia dihujani rasa.

Yang lebih penting, Sang lelaki merasa bahwa Sang ATM memberikan respon berbanding lurus.

Sang lelaki memasukkan semua hatinya ke dalam Sang ATM

Sampai tiba-tiba, Sang ATM mendadak diam

Sang lelaki tak tinggal diam .... semua cara dilakukan untuk membangunkannya

Ia pencet semua tombol

I gebrak

Ia berteriak

Ia marah

Ia menangis

Sang ATM membisu

Sang lelaki gundah bukan kepalang

Sang lelaki mengancam ... Ia meradang

layar di ATM berkedip

"Please CANCEL"

berkedip-kedip

lelaki itu terdiam

Ia terkejut

Ia digoncang

Ia ditabrak kalut

dan Sang lelaki memilih untuk berlalu menjauh dari Sang ATM

Ia meninggalkan hatinya di dalam si ATM

sekarang, lelaki itu berkelana tanpa jiwa

lelaki itu aku.


Wednesday, December 02, 2009

The Mirror



Malam ini, ditengah kepungan pekerjaan dengan tenggat waktu yang berurutan, aku memutuskan untuk pulang.


Otakku sudah kebas dan rasanya sudah tidak mampu digerakkan.

Pada satu titik, manusia terpaksa sadar bahwa Ia dipenjara dengan keterbatasan.

Lelah sekali rasanya.

Aku mau sendirian.

Setelah mencuri segar dengan guyuran air dingin, berdiri aku di depan cermin.

Lama sekali.

Saat butuh dikuatkan, sebelum aku berkeluh kesah sama Gusti Sing Paring Urip, aku mencari kekuatan dengan caraku sendiri.

Bercermin.

Lama sekali.

Aku perhatikan detilnya.

Aku biarkan setiap pori di kulit terbuka dan bercerita.

bercerita mengingatkan.

Ajaib ya, bagaimana setiap indra itu punya bahasanya sendiri untuk berkata-kata.

Pantulan di cermin malam ini bercerita banyak sekali padaku.

Aaah, ternyata, aku cinta sekali dengan hidupku.

Dengan segala kelebihan dan kekurangannya, aku menjalani hidup yang penuh.

Pantulan diriku di cermin mengingatkan bahwa aku mencintai apa yang aku kerjakan untuk hidup.

Dengan segala romantikanya, aku punya pekerjaan yang menyenangkan. Setiap saat, ia memberikan spektrum rasa yang berbeda-beda.

Lelah itu biasa, toh sampai saat ini aku hampir selalu berhasil melalui masa-masa surut dengan selamat.

Aku punya orang-orang dalam lingkar paling dalam di hidupku yang mencintai dan tidak memaknai rasa cinta yang ada sebagai sebuah keniscayaan tapi sebagai satu hal yang harus dihargai dengan usaha dan ketulusan.

Kalaupun aku sedang sedih sangat... aku punya banyak cara untuk memanipulasi rasa sedih sampai kemudian rasa sedih berganti suka

Tokoh Elaine di serial Ally Mc Beal kesukaanku pernah menyuarakan satu cara yang tanpa sadar aku sering lakukan untuk mengusir lara.

"Happy is easy ... first, you act happy ... put your biggest smile ... be a clown ... people see you as a happy person ... and eventually, at the end, you will see yourself as a happy person"

well, what do you know .... bahagia juga bisa berangkat dari kepalsuan ... segetir yang terbilang, itu kenyataan... aku buktinya.

Mungkin, ini yang dimaksud menyebarkan gelombang positif pada semesta dan semesta mengganjar balik setimpal.

Pantulan di cermin juga bilang aku orang yang punya banyak mimpi.

mimpi yang selalu berhasil menggandengku melewati masa-masa yang aku anggap paling sulit dalam setiap periode hidup.

ajaib, bagaimana imaji yang belum kasat mata bisa memberikan energi hidup yang besar untuk kita ya?

Kalau ada satu hal yang aku minta jangan diambil dari diriku ... maka hal tersebut adalah kemampuanku untuk terus bermimpi.

mengerikan sekali, kalau aku sudah tidak bisa bermimpi.

seperti mobil mewah tanpa bensin.

Ia tak akan bisa pergi kemana-mana.

lama sekali aku bercermin.

Gusti Sing Paring Urip, tadinya aku mau mengeluh dan bercerita sedih padaMU

tapi nampaknya, aku berujung dengan bersyukur.

Aku tidur dulu.

Aku capek.

menjelang dini hari, aku bangun.

tidak untuk bermimpi.

pekerjaan dengan tenggat waktu yang berurut sudah menunggu.