Tulisan sebelumnya tentang gaji pertama yang tertulis kemarin mengarahkan aku pada ide ini.
Setiap orang punya Monumen pribadinya ... entah itu tempat, peristiwa, atau apapun yang mengesankan untuknya secara personal ... aku mau memutar ulang film pribadiku seperti layar tancap yang ingin dinikmati sendiri.
PERTAMA!
itu ide utamanya. Mari, kita mulai memutar ulang filmnya!
Kolam Renang Milakancana
Ini kolam renang paling kondang menurutku jaman aku masih kecil... letaknya di dekat stadion Padjajaran Bogor! ditempat ini PERTAMA kalinya aku tahu kalau Bapakku itu gualaaaaakknya setengah idup! aku diajari berenang sambil dibentak-bentak! dan terakhir malah tiba-tiba aku di tenteng kayak barang belanjaan terus langsung diceburin di kolam renang kedalaman 1 meter! huaaah! rasanya aku mau mati saja waktu itu... tapi akhirnya, dalam waktu 2X24 jam (sabtu dan minggu) aku bisa ngambang! bukan, bukannya mati! tapi aku bisa ngambang kayak katak di kolam ikan! soalnya aku dihadapkan pada dua pilihan yang sama mengerikannya... satu: aku bakal dibentak-bentak terus sama Bapakku ... dua: kalo aku ndak bisa ngambang, aku bisa mati beneran! aku ndak pilih dua-duanya dan memilih untuk selamat dengan berusaha keras ndak kelelep! .... satu pelajaran besar yang didapat oleh anak kurus kering macam aku dulu ... sekarang, aku selalu percaya kalau kita bilang "NDAK BISA!", maka sampai mati kita akan ndak bisa ... kalau kita bilang "BISA", SUMPAH! kita pasti bisa!
Warung Sop Buntut Air Mancur
Di tempat ini PERTAMA kalinya aku tahu kalau Bapakku itu sayaaaaang banget sama aku ... dengan sabarnya dia memisahkan tulang dari daging di mangkuk sopku ... dibelai-belai kepalaku waktu dia mengingatkan untuk tidak makan terburu-buru... dijanjikannya aku dengan nada suara yang lembut kalau minggu depan aku akan diajaknya makan disitu lagi. Tapi, disitu juga lah PERTAMA kalinya aku bertemu dengan seorang perempuan yang pada akhirnya menjadi istri kedua Bapakku ... PERTAMA kalinya pula aku tahu betapa pentingnya kehadiranku disana supaya tak seorang pun tahu kalau ada laki-laki sedang berselingkuh
Panggung Porseni se-Kabupaten Bogor
Di panggung itu PERTAMA kalinya aku tahu kalau nyanyi itu dibayar... maklum, masih kelas 3 SD! jaman itu aku belum tahu uang ... aku menang dan dapat hadiah uang. Masih jelas ada di otakku, bagaimana ekspresi senangnya Ibu waktu aku beri uang itu ... ternyata, uang itu menyelamatkan kami dari rasa lapar selama 3 hari ke depan. PERTAMA kalinya pula aku tahu, bahwa aku sadar bahwa aku punya kemampuan untuk bikin Ibuku senang
105,1 Suara Sakti FM Semarang
PERTAMA kalinya aku tau kalau suaraku yang sember ini bisa menghibur banyak orang.. nggak main-main cing! se-Semarang dan sekitarnya bisa dengar suaraku! aku menghibur?! well, aku ndak mau mikir yang lain selain bahwa MEMANG suaraku menghibur kok hahahahaha... O iya, disini pula aku ketemu dengan si OPIUM ... manusia yang mengajariku bagaimana mencinta dan dicintai
Bioskop ADMIRAL Semarang
Bioskopnya sekarang sudah bangkrut dihantam jejaring studio 21 ... disitu PERTAMA kalinya aku tau sensasi menyenangkan dari tatapan mata penuh kasih, dan pegangan tangan yang bisa menyalurkan rasa dari hati ke pori-pori kulit sekujur tubuh ... hihihihi ... kalo bayangin itu aku tetep masih merinding sampe sekarang :) inilah pertama kalinya aku sadar si OPIUM (pacar dan cinta pertama)... di bioskop ini pula aku memantapkan hati untuk ........................................errrr................... punya gaya rambut ala AARON KWOK! yang bentuknya setengah batok kelapa itu lho heheheh ... ini setelah aku liat filmnya dia bareng Andy Lau yanga "Modern Condor Heroes" judulnya ... bah, jadul banget ya hahahahaha
Atap rumahku di Semarang
PERTAMA kalinya aku bisa menikmati sebatang rokok dan bir hitam bareng Ibuku ... ini adalah awal dimana setiap akhir minggu kami punya ritual untuk duduk di loteng dan nongkrong di atap rumah sambil ngobrol dengan rokok plus bir hitam dingin sebagai teman .... sekarang, aku kehilangaaaan sekali ritual itu... pertama: karena Ibuku sudah tidak boleh merokok dan minum bir lagi ... kedua: aku merantau ke Jakarta .... Mamah, aku kangen sekali dengan ritual ini!
Masih banyak yang mau aku tulis ... tapi kayaknya udahan dulu ah ...
Aku mau makan siang....
No comments:
Post a Comment