Satu senja di ujung matahari,
Teh berkata kepada kopi
"aku iri padamu, ruapan aromamu membangkitkan semangat kala pagi... kulihat, kau bercinta dengannya ... aku iri ketika kau menjilati setiap inci tubuhnya dengan bara... kupercaya, kau dengan rela membiarkan tubuhnya orgasme berkali-kali setiap aroma kuatmu menyelesap setiap sudut ruang...."
Kopi mengucap balas kepada teh
"Aku sungguh iri padamu ... tubuhnya kau miliki ketika ia mencari teduh .... setiap senja datang... tak tahan rasanya melihatmu mencumbunya pelan, beraturan, tenang, memabukkan .... dengannya, setiap pagi aku diperkosa dan diperlakukan seperti eliksir afrodisiak! dariku, ia hanya butuh penisnya ereksi berulang kali .... darimu, kau miliki hatinya! jadi, jangan bilang kau tahu apa rasanya iri!"
Kopi dan teh beranjak berlawanan dan tak bertegur sapa ....
No comments:
Post a Comment