Monday, March 16, 2015

Diubahkan

Lagi makan. Duduk di depanku dua orang. Anak rantau, dari Cirebon belum genap setahun di Jakarta.

Berkeluh kesah betapa berat hidup di Jakarta. Target yang dibebankan padanya dianggap luar biasa besar dan setengahnya pun belum tercapai. Sudah hampir putus asa nampaknya.

"Udah lah pasrah aja deh. Toh, aku masih bisa pulang dan kerja di Cirebon"

Terkadang, punya pilihan apalagi banyak, membuat kita gampang mengasihani diri sendiri.

Apa jadinya aku dulu ya kalau aku punya pilihan? Seingatku, aku nggak punya pilihan lain selain harus bisa bertahan hidup di Jakarta.

Aku lihat air mukanya yang resah.

Katanya, kalau kita percaya Tuhan, nggak ada yang nggak mungkin. Semoga besok nasibnya diubahkan. Semoga lebih optimis. Semoga yang baik.

Terus, nasiku kebanyakan nih. Duh, gimana ngabisinnya ya....

Sent from my Sony Xperia™ smartphone