Monday, June 22, 2009

Dari Makan Turun Ke Hati

Pemicu kenangan bisa macam-macam ... dari makanan misalnya. Berikut adalah makanan yang selalu sukses menghadirkan kembali rasa hati:


Bolu Kukus

ulu, setiap ulang tahun ... dijamin, pagi hari saya selalu menemui si Mamah di dapur. Kue bolu kukus buatan si Mamah dibuat dengan penuh rasa cinta. Dengan telaten Mamah memperlakukan adonan campuran telur, mentega, dan terigu
selayaknya hadiah istimewa... dengan tekun Ia mengaduk rata bahan-bahan itu menggunakan kocokan yang bentuknya seperti kumparan per dengan gagang kayu. Jangan berharap mixer elektrik... kami dulu ndak sanggup membelinya heheheh ....

lama sekali Mamah telaten mengaduk adonannya sampai mengembang sempurna. Bolu Kukus merekah sempurna seperti bunga mawar yang besar. uhhhhmmmm wangi sekali! legit bukan kepalang!

Bertiga, kami kemudian berkumpul di ruang tamu, yang berfungsi sekaligus sebagai ruang keluarga dan juga ruang belajar .....dan juga ruang bermain buat kami....
Bolu Kukus pengganti kue ulang tahun .... deretan bolu kukus dalam piring saji, seperti rangkaian bunga mawar mewah... merekah sempurna .... wang
i ... legit. Hadiah sederhana yang dilimpahi rasa cinta .... coba, apalagi yang kurang? kurasa ini adalah hadiah terindah setiap kami -saya dan Aan- berulang tahun.


Kue Ku

Mengingatkan pada indahnya masa kecil. Setiap liburan panjang tiba... saya selalu suka hati menyambutnya... karena itu berarti, waktunya saya "diungsikan" ke Yogya ... ke tempat Simbah Marto Utomo tinggal.

Setiap pagi, Simbah putri selalu membangunkan saya.... diajaknya saya ke pasar kecil di sebuah gang dekat rumah ... pasar senggol yang ... aduh, sungguh ... ritual pergi ke sana setiap pagi selalu membuat saya senang! jangan ditanya alasannya kenapa .... dimata saya waktu itu, kegiatan pasar kecil ini, membuat takjub!

tukang jual gudeg untuk sarapan yang ramai dirubung orang .... tukang jual ikan ... suara riuh rendah ... dan wangi bubur sumsum di ujung pasar senggol itu .... surga!

tapi ujung kegiatan kunjung pasar lah yang selalu saya tunggu... Simbah putri selalu menghadiahi saya satu bungkus Kue Ku, yang fresh from the oven! heheheh ....

Dulu, saya menamakan kue ini ... "kue mata kebo" .... soalnya bentuknya kayak mata kebo yang bulat dan besar heheheh .... aroma ketan yang manis .. dan pasta kacang hijau yang sungguh nikmat ... ditambah elusan tangan Simbah Putri di kepalaku .... sungguh, aku ingin sekali momen itu terulang sekali lagi.




Belut Goreng
Kalau lewat pasar Godean, Yogya ... saya jadi ingat,dulu ... saya hobi mancing belut dengan karib masa kecil... Danang, Ferry, Mbak Darsih dan Bulik Iyam .... kegiatan mancing belut bisa berlangsung seharian.

Ya, memang harusnya kegiatan mencari belut dilakukan malam hari... tapi apa mau dikata, kami yang masih kecil-kecil tentunya tidak diperbolehkan keluyuran malam hari di pematang sawah.... bisa diculik genduruwo nanti hahahah
alhasil seharian kami dipanggang terik matahari sampai kulit gosong dan aroma tubuh bau kecut dan amis paduan keringat, kotoran, dan lumpur sawah heheheh karena dilakukan pada waktu yang salah ... tentu hasilnya tidak maksimal ... paling banyak 10-15 belut kami dapat ... abaikan saja jumlahnya .... tidak sebanding dengan keasyikan kami pada waktu itu.

pulang menjelang sore, Simbah Putri menyenangkan hati kami semua dengan membersihkan hasil tangkapan .. membumbui dan menggorengnya sampai kemriyuk renyah.


Kadang, kalau Simbah ada uang lebih ... setelahnya ... sore hari, Simbah Kakung mengajak saya ke Pasar Godean mbonceng sepeda dan saya dihadiahi satu kantung belut goreng! wuuuuiih kayak dikasih emas murni! senang bukan buatan!




setelah menulis ini .... aku jadi bersyukur ... Gusti Sing Paring Urip kok kayaknya menghadiahi aku dengan kemampuan untuk mudah menyuntikkan rasa kedalam setiap hal yang aku lakukan atau alami ya .... terima kasih ya Gusti Allah, aku sudah dikasih hidup yang kaya warna ....

Wednesday, June 17, 2009

Bicara Ritual...


Hal-hal kecil yang membuat saya merindumu:

"Kamu tahu, setiap kita bertemu ... ruapan campuran aroma terpaan sinar matahari .. bau ketiak .. dan minyak wangi yang semilir berarak menubruk ... membuatku lolos lungkrah setiap sendi di kaki ... lemes rasanya ..."

"O iya, seremeh yang terbilang ... menggenggam tanganmu ... dan menyalurkan denyar-denyar rasa dari setiap pori-pori yang bergesekan kala itu ... selalu berhasil menyuntikkan dosis opium yang sukses membuatku menginginkanmu kembali"

"Saya benci setiap kali kamu melempar gurauan yang sungguh tidak lucu dengan air muka yang jauh dari elegan .. saya benci itu, karena selalu saja sesudahnya, saya menginginkanmu kembali untuk melakukannya lagi dan lagi"

"Kebiasaanmu membalas pesan singkat yang terkirim setiap saat ... cuma dibalas: OK POPOW ... YOI POPOW ... dan kata-kata pendek disetiap lusinan kata yang terkirim buatmu .... gemas merunyak perasaan ... tapi sesudahnya semakin aku paham ... demikianlah caramu mencintai dengan sederhana ..."

"Provokasi untuk makan sebanyak-banyaknya ... makan makanan yang memanja rasa. Sesebal yang terbilang ... nampaknya, badanku yang berpotensi melar dengan sukses tidak menjadi masalah untukmu ..."

"Kemampuanmu untuk mengusir lara dengan cara yang sederhana"

"Kemampuanmu untuk membuatku tersenyum dan yakin bahwa semuanya baik-baik saja"

"Kemampuanmu untuk membuatku melihat hal sederhana jadi sesuatu yang bermakna"

disudahi dulu ya ... kalau aku teringat satu dua hal lain yang membuatku merindumu ... tak segan kutulis lagi kok ...

Buah duku buah selasih ... sekian dan terima kasih



Sunday, June 14, 2009

Tentang S.E.X



Seperti dua lintah ...


"aroma tubuhmu serasa madu"

"boleh kusentuh disini?"

"Aaaah lagi-lagi kau membuatku seperti permen kapas yang melarut kala di dalam mulut"

"sentuh lagi aku disini!"


"Begini?"


"Iya begitu ..."


"lagi!..."


"Sekali lagi!..."


"Aaaah lagi-lagi kau membuatku seperti pertama kali membuka kotak perhiasan yang tertimpa sinar matahari pagi .... berkilauan ... membekukan nafas .."


"Aaahhh ketika rindu menjadi bumbu ..."


"Sekali lagi? ..."


"Pasti ..."

Tuesday, June 09, 2009

Bicara Rasa Rindu


Ketika kita nanti bertemu ...
Jangan mendekat dulu...

karena setiap pori di tubuhku akan menggila dan memaksa berlari
menubrukmu

...................................

Tatap mataku dulu

beri rinai gerimis

biarkan rekahan keringnya terisi perlahan rasa


..................................


biarkan aku tentukan iramanya
biarkan aku mengatur setiap denyutnya

kamu diam saja
nikmati saja

...............................

kalau nanti kita bertemu,

biarkan aku menjilati aroma manisnya

biarkan aku menyesap

biarkan aku menyelesap

biarkan aku meresap

dan kau dengar kemudian hanya sunyi senyap

yang diusik helaan satu-satu nafas kita.

setelahnya, engkau akan tau ...
seberapa besar ternyata aku merindu ....


Monday, June 08, 2009

Liburaaan Cuuuy...



Pembicaraan antara Saya, Aan adikku dan Si Mamah


Si Mamah

"Jalan-jalan yuk bertiga ...."


Saya "Aan udah punya anak .. udah punya bini!"

Si Mamah

"Aduuuh, masa nggak bisa cuma empat hari aja..." --mulutnya udah mulai manyun--

Aan

"Tumben, biasanya Mamah yang manyun kalo ndak ngajak Ana (istrinya Aan) sama cucu kesayanganmu Raihan"

Si Mamah

"Aku kepengen jalan-jalan bertiga tauuk" --mulai aneh arah pembicaraan--

Si Mamah

"Aku yang bayarin deh ... uangku kan banyak ..............dari kalian juga sih ........"

Saya & Aan
"Iyeeeee...."

Si Mamah

"Jadi kapan?"

Saya

"Aku sibuk pacaran! bwehehehe .. boleh bawa pacar nggak?"


Si Mamah

"ya nggak boleh dooong ... kan yang jadi bossnya pas liburan aku .. orang aku yang bayarin kalian juga kan?!"


Aan

"Pake uang siapa ya????"


Si Mamah

"Ya uang kalian lah .. uang siapa lagi ... tapi yang PEGANG DUITNYA? kan aku!"

Agus

"Baiklah ... tapi kapan?"


Si Mamah

"Bulan depan nggak bisa?"

Agus

"Abis gajian!"

Aan
"akuuur!.... tapi ada apa sih? ajaib banget"

Si Mamah
"AKU PENGEN DIMANJA SAMA ANAK-ANAKKU .... Ibu-ibu lain boleh diam saja tidak menyuarakan keinginannya yang ini ... tapi aku ndak malu bilang sama kalian .... AKU PENGEN DIMANJA SAMA ANAK-ANAKKU! ...."

Agus

"Emang pas liburan Mamah mau apa sih?"

Si Mamah

"Aku pengen digandeng sambil liat-liat kiri kanan .. belanja-belanja... aku pengen di rangkul sama anak-anakku yang sudah besar-besar ini ... aku pengen di sun pipi kiri kanan abis kita makan malam ... aku mau banyak hehehehehehe"


Agus

"hihihi lucu ah ..."

Si Mamah

"aku pengen punya waktu sebentar ... di kiri dan kananku di apit anak-anakku yang kubesarkan ... dan sudah jadi manusia-manusia yang bikin bangga Ibunya ... AKU INGIN MERAYAKAN ITU TAUUUK!"

Aan
"Ke Yogya aja ya ... biar Mamah ndak capek"

Agus

"Iya .. ke Yogya aja"

Si Mamah

"Duuuuh... aku lahir di Yogya ... gede di Yogya .. tua di Yogya ... LIBURAN KOK DI YOGYA JUGA"


Agus & Aan

-meringis mode on--

Si Mamah

"Ya udah, ke Yogya .. tapi nginep di hotel mahal!"

Agus & Aan

"Beres ..."


dan bulan Juli besok ..... dua anak manusia akan menunaikan tugas negara di Yogya


Thursday, June 04, 2009

Kalau Anak Dusun Saba Kota

Lihat gambar ini...


Juga gambar ini ...


gambar ini terambil hampir 12 tahun yang lalu ... jaman dimana saya memberanikan nyali untuk bersekolah di kota besar dengan modal yang sungguh pas-pasan ... tidak perlu diragukan, gambar diatas menjelaskan semuanya ...
sungguh kurang gizi ... pernah nonton film Dono Kasino Indro yang bercerita mereka kuliah di UI dan kost dengan Camelia Malik sebagai Ibu kostnya dan mereka harus mau untuk menerima kenyataan bahwa mereka cuma punya kesempatan makan sekali sehari untuk menunggu kiriman uang dari kampung setiap awal bulan? naaahh semiris yang terbilang, 12 tahun lalu saya pernah mengalami juga hal itu hahahahaaha ...

sungguh anak dusun sejati .... saya datang ke Jakarta ... kuliah di sebuah perguruan tinggi negeri yang mimpi pun saya ndak pernah, untuk bisa berkuliah di situ ... dan jalan hidup mengatakan sebaliknya ...

kata anak-anak dulu, tampilan saya macam anak pendeta yang dibolehkan sekolah diluar sekolah teologi hehehehe ...

kemeja kebesaran 2 size dari seharusnya... motif kotak-kotak selalu ... T-shirt merk Hammer atau Posh Boy juga selalu lebih besar dari ukuran seharusnya .. celana jeans merek TIRA atau Linson dari Bandung yang murah meriah .... dan tas punggung lusuh yang lamaaaaa banget nggak bisa beli gantinya biar lebih gaul dikit ...

tapi, masa kuliah adalah masa yang paliiiing menyenangkan buat saya ... bukan jaman SMA .. apalagi SMP ...

Jaman SMP dan SMA adalah jaman-jaman j
ahiliyah dimana saya sering di-bully sama senior-senior menyebalkan heheheehe ...

Selesai kuliah, atas nama cinta ... ndak ada kepikiran untuk bekerja dan mencari makan di Jakarta .... Opium (mantan) dan saya dulu memutuskan untuk hidup di Semarang ... sementara kawan-kawan mengejar mimpi (mimpi saya juga sih) untuk bekerja di industri komunikasi ... saya waktu cukup puas untuk hidup dan bekerja di Semarang, jadi penyiar radio ....

tapi kemudian Gusti Sing Paring Urip memamerkan kembali selera humornya

Hidupku di jungkir balik


dan lihat gambar ini,



masih dengan tampilan mas-mas ... saya beruntung bisa bekerja di sebuah rumah produksi internasional yang memproduksi program TV yang dulu saya ndak pernah bayangkan bisa bekerja didalamnya

Ini adalah tim produksi pertama saya... Famili 100 sodara-sodara! ... kerjaan pertama di Jakarta sebagai asisten produksi yang harus mengurus ribuan keluarga yang ngiler pengen dapat hadiah jutaan rupiah ... seperti menjadi perpanjangan tangan Tuhan dalam membagi rejeki sama orang hahahaha ... habis, sini kan yang nentuin cinnn .. siapa aja keluarga yang layak undang bwehehehehe ...

kemudian saya di damparkan lagi di sini:




di sebuah program tebak-tebakan lagu yang proses pembuatan programnya sungguh membuat hati gembira mengabaikan ada juga drama-drama nggak pentingnya heheheh betul begitu saudara Miund -colek Miund-

dan kalau liat kondisi saya sekarang ................. duh, bersyukuuuuuuur sekali sama Gusti Allah ... IA demikian baik ...

apalagi coba yang mau diminta ... dikasih sehat iya .. dikasih rejeki iya ... dikasih teman-teman yang menyenangkan, iya juga... dikasih kerjaan yang menyenangkan, iya juga ...

pagi ini, mutlak banget .. aku ndak punya alasan untuk mengeluh dan menggerutu ... semangaaaat!!!