Monday, April 18, 2011

Ketika Aku bicara padaMU


Di twitter, Joko Anwar bertanya,"Kalau Tuhan bisa mendengar meski kita bicara dalam hati, seberapa pentingkah bersyukur out loud?"

Beberapa hari yang lalu, sepulang kerja, jam delapan malam. Rumah sebelah kamar kost mengadakan kegiatan berdoa bersama. Pemimpin doa memimpin menggunakan pengeras suara dengan volume super semacam konser dangdut tujuh belasan.

Sambil ganti baju, dan bersih-bersih selepas kerja, Aku berharap semoga nggak ada yang sedang sakit gigi cenut-cenut, atau baru saja seharian kena marah klien.

Aku yakin. Kalau memang ada yang sedang sakit gigi, atau sedang emosi tingkat tinggi dan butuh sedikit mencuri tenang sesampai di rumah selepas kerja seharian. Satu hal yang mereka inginkan bukan mendengar suara bervolume super membahana.

Mau itu kumpulan orang sedang berdoa keras-keras. Atau bahkan suara kumpulan orang sedang bernyanyi dangdut.

Jadi inget jaman masih kecil, si Mamah mengajarkan kami bicara sama Tuhan.

Si Mamah pernah bilang, "Pernah mbayangin nggak, kamu punya teman, setiap ketemu, selalu mengeluh. Rewel. Yang diceritain hal yang sedih mulu. Udahlah rewel, mintanya macem-macem pula. sebel nggak punya temen macam begitu?"

AKu,"Sebal luar biasa"

Mamah,"Nah, bayangkan temanmu yang kayak begitu nggak cuma satu. tapi satu sekolahan. Dan setiap hari, kamu ndak bisa bilang ndak, harus dengerin mereka ini satu demi satu. kamu ngerasanya gimana?"

Aku,"Aku pasti muntah"

Mamah,"Aku juga sebal kalo tiap kamu pulang sekolah, yang diceritain selalu hal-hal yang menyebalkan. Semacam ndak ada kabar baik hari itu. Aku sih ndak keberatan kamu lagi sedih dan mau cerita. Tapi masak sih idupmu sedih mulu. Aku juga pengen dong denger cerita menyenangkan dari anakku"

Mamah, "Tapi Tuhan maha baik"

Lalu si Mamah bilang:

Berdoa itu berbicara. Bukan meminta.

Gunakan sanubarimu. Pakai hatimu.

Berbisiklah dalam hati.

Ceritakan padaNYA hal menyenangkan yang terjadi pada hari itu, lebih dulu. Berterima kasihlah.

Permintaan itu hanya bagian kecil dari pembicaraan. Karena tanpa diminta pun, IA akan memberi.

.....................

Sekarang Aku ingin menambahkan:

Dan, untuk bicaranya padaNYA. Nggak perlu pake TOA.

6 comments:

SoulfulSinger said...

thanks Sobat Unik ku....
Aku bersyukur bahwa Tuhan mengirimkan malaikatnya untuk berbicara bagi hatiku.

Paulus said...

berdoa pake toa itu perlu!

karena orang yang berdoa itu gak yakin doanya akan didengar Tuhan.

mungkin juga karena dia sendiri sadar bahwa dia sudah jauuuuuuhhh dari Tuhan. Mangkanya dia pikir perlu suara kenceng.

Farrel Fortunatus said...

setubuh eh... setuju bgt, bro!!! he he he

setan said...

wah hebat bisa bikin ginian pas lagi galau gara2 tetangga hahaha

mayank said...

salam kenal kak arya,
mayang suka dengan tulisan ini
:)

Mayo said...

#dheg #se-dheg2-nya Ini mah tulisan pendek yang mendelep bener ke hati.