Thursday, February 10, 2011

Cerita Teh dan Kopi


(Dua hati )
(Dua Cerita)
(Satu rasa)

Cerita Teh
Pada gelap semesta,
Aku menulis di udara.
Aku rindu!

Cerita kopi
Atas nama asap yang berpisah dari abu di jariku.
Aku sungguh mencandu engkau.
Pulang sekarang!

Cerita Teh
Dari jendela kedai kopi ini aku melihatnya.
Berlari kecil menghampiri.
Jantungku keburu copot.
Jantungku mencolot.

Cerita Kopi
Sialan, lelaki kayak begini kok bisa mengganggu benak!
celana katun murah, sepatu dengan kaus kaki putih. Situ pikir Michael Jackson.
Dandanan tak berkelas.
Dengan senyum kelas bintang lima.
Damn! sekarang yang murahan siapa ya!

Cerita Teh
Jangan malu, katanya.
Ulurkan tanganmu dan sebut nama, katanya.
berkali-kali kulihat kamu mengikuti langkahku ke sini, katanya.
dan terus terang, aku selalu menanti tatapan mata itu, katanya.
Ah, sedemikian jelasnya kah?

Cerita Kopi
Katanya,
Kamu nggak galak kok!
Kamu cuma rapuh.
Kayak kertas tissue.
Setan! setan! setan!
Aku sebal!

Cerita Teh
Lelaki ini berkata,
Mulai sekarang berhenti menulis kata rindu di udara.
Mulai lah merinduku.
Hatiku ingin berteriak,
Udara kehilangan maknanya.

Cerita Kopi
Lelaki ini berkata lugas,
Jangan ajak aku kesini kalau engkau malu.
Yang merindu bukan aku tapi kamu.
Aku pulang dulu ya.
Mulutku terkunci,
Jangan pergi!

Cerita Teh
"Uhhhmm enak!"
"Bolu kukus paling enak yang pernah kumakan!"
Matanya bercahaya seperti anak kecil kena permen gulali.
Wahai lelakiku ...
Besok kubawakan lagi, masakan penuh rasa hati
Untukmu.

Cerita Kopi
"Aku tambah gendut ya?"
"Makanku banyak belakangan ini!"
"Atau jangan-jangan karena aku sering diomelin sama kamu?!"
"Nggak apa-apa deh .. omelan sayang!"
"Apa? mau masakin aku? nggak salah? ihihihih coba aku pengen liat kamu sukses masak air tanpa gosong panci!"
Ingin rasanya aku tak masuk kantor hari ini.

Cerita Teh
"Ah masa belum pernah ke club?"
"Kamu kan udah tua! heheheh"
"Aih, mukamu merah kayak perawan desa!"
"Ouch ... idih dicubit! kayak lagi pacaran di pinggir kali ah! ini di cafe, sayang!"
-Ihiik- Lelakiku, aku memang seperti Minah gadis dusun bila bersamamu.


Cerita Kopi
"Pssst ..aduh, apa-apaan sih kamu ikutan masuk ke ruang ganti!"
"Aduuuuh, nanti ada yang liat! ini di SOGO sayang, bukan di rumahmu"
"Eh eh eh ... ah ah ah ... sayang .................. jangan ............... aaaaaaahhhhhh ....!"
Iya, aku liar!

Cerita Teh
"Kalau nanti liat penari telanjangnya, matamu jangan melompat keluar ya!"
Kamu dengan mata jenakamu itu.
"Serius kamu baru pertama kali ini ke gay club? serius?!"
sudah diam!
"Ahahahaha tanganmu keringetan!"
diam! diam! diam! aku malu aku takut!
"Tenang ... ada aku, kamu akan baik-baik saja!"
Tatapan menenangkan itu, wahai lelakiku, justru membuatku semakin ingin pulang dan mencumbumu ....

Cerita Kopi
Aku membalas SMS yang dikirimnya..
"Heeeeeh .... hari gini nggak ada tuh yang bilang SELAMAT BERCENGKRAMA! cis!"
Tapi entah kenapa, senyumku tak pernah mau pergi setiap membaca lagi smsmu, wahai lelakiku.

Cerita Teh
Masih terngiang-ngiang yang dia bilang,
"Ibuku selalu bilang, laki-laki nggak boleh pake tissue! Harus pake saputangan. Nih, kado dari aku... dipake ya ... biar inget aku terus!"
Sekarang aku memegang saputangan kedua dari 3 buah yang kau beri. Setiap memegangnya, hatiku menghangat.


(cerita akan terus lanjut)


3 comments:

setan said...

ketawa guwe ngebayanginnya,,
hahaha,,

ahhh orang yang lagi jatuh cinta memang lucu,,

Arya said...

setan : heheheheh cerita akan terus berlanjut...

Anonymous said...

Yes, really. And I have faced it. Let's discuss this question.