Friday, November 06, 2009

Aku Si Batu Kali


Sayangku, Aku sedang ada di Bali...


mati kutu ndak ada kamu dan aku rindu.

Semua kombinasi kesenangan disana berkurang maknanya saat kau tak ada.

Villa tempatku menginap berseberangan dengan orang jual patung batu khas bali.

Sambil mengingatmu, aku menikmati bagaimana para tukang pahat patung batu beraksi.

lalu aku menemukan kesamaan.

antara Gusti Allah, tukang pahat, batu kali.. dan hidup.

batu kali tak berbentuk indah saat ditemukan.

sampai akhirnya si tukang pahat memukul penatah batu dengan keras... menyakiti sang batu ... memutilasi bagian-bagian tertentu dari batu itu... dengan tekun... dengan cinta ... dengan rasa ... sampai akhirnya batu kali berubah menjadi karya seni.

Mungkin, mekanisme yang sama terjadi dengan hidup kita ya ...

seringkali, kita tidak pernah tahu kenapa hidup begitu keras ... menghantam .. meninggalkan nyeri ... meninggalkan sedih ... penuh tega.

padahal .... mungkin, ini cara Gusti Sang Pembuat Hidup memukulkan besi penatah terhadap jalan hidup kita ...

membuang hal-hal yang tidak perlu

tak memberikan kesempatan pada kita bertanya-tanya.

berkali-kali

hingga seringkali meninggal nyeri

sampai akhirnya ... hidup kita dibuat indah.

seperti batu kali jadi karya seni.



No comments: