Friday, September 17, 2010

Sang Pencerah itu....


Tonton film ini!

Abaikan saja bila ada kekurangannya.

Saya cukup bangga, film Indonesia akhirnya ada yang seperti ini.

Music scoring-nya demikian indah.

Saya rasa, mereka yang ada dibalik pembuatan film ini sudah sedemikian berusaha keras untuk menyampaikan rasa. Ketika ini terjadi, buat Saya, sebuah film menjadi bernyawa.

Abaikan saja alur penceritaan yang terkadang terbata-bata.

Abaikan saja ketika beberapa kali muncul dialog sang tokoh utama, KH Ahmad Dahlan yang terlalu dipaksakan berusaha indah dan penuh filosofi tapi jatuh menjadi "garing" karena diterjemahkan dalam akting hati-hati oleh sang pemeran.

Abaikan saja ketika beberapa kali, akibat dialog yang maunya dipanjang-panjangkan, sang tokoh utama jadi terkesan 'menyek-menyek', gampang mutung alias putus asa dan kok ndilalah seperti sakit2an heheheheh. Karena, di dalam angan Saya, seorang tokoh dengan visi yang demikian mengagumkan macam Ahmad Dahlan ini, air mukanya tegas, penuh wibawa, memancarkan perbawa yang bikin orang sekitar kagum. Tapi, Lukman Sardi membuatnya macam lelaki yang dibentak sekali saja sudah terbatuk-batuk dan matanya langsung sayu.

Film ini, layak ditonton.

Nikmati saja keindahan makna.

"Wong bodo itu ndak semata karena pendek akalnya lho thole cah ngganteng. Wong pinter yo bisa saja jadi bodo kalau Ia semata memakai akal tapi nuraninya digadaikan!"

"Meyakini itu perkawinan antara akal dan nurani. Lha, kalau cuma nurani saja, ati-ati lho,njungkel jadi FANATIK! pakaian nurani, ya akalmu!"

"Bahkan, manusia dengan visi hidup yang luar biasa pun bisa meragu!"

"Kalau kita tahu yang terbaik, lalu, buat apa kita ada di sini di dunia ini?"

"Sampeyan melabelkan Saya kafir, tantanglah keyakinanmu dengan akal!"

"Agama itu seperti musik. Meneduhkan, membuat tenang, membawa damai. Supaya begitu? belajarlah titi nadanya. Musik dengan titi nada yang berantakan, bikin marah, bikin mumet!"

"Memaknai agama tidak hanya dengan tuntas membaca semalam suntuk. Tindakanmu cerminan setiap kata yang engkau baca, meski itu hanya 1 ayat saja. Berbuatlah!"

"Raga bisa kau robohkan, tapi, mampukah engkau merobohkan jiwaku?"

Hati saya hangat setelah menikmati film ini.

Diluar sosok, saya memahami.

Sang Pencerah itu ada di dalam hati kita semua.

Sang Pencerah itu, Akal dan Nurani.

Salam.


No comments: