Mumpung suasana hati masih mendukung untuk menulis jurnal momen kejadian ini... soalnya ditakutkan kondisi suasana hati sudah tidak kondusif dan jatuhnya malas pula kumenulisnya.
dua hari pertama mudik sudah saya tulis jurnal kegiatan dan momen-momen berkesan di hari tersebut ... silahkan melihat dan membaca tulisan sebelumnya ... itu juga kalau anda berniat dan tertarik, sejujurnya percayalah bahwa hal sedemikian hanya patut dilakukan ketika anda sedang mengalami kebuntuan perihal apa yang harus anda kerjakan pada satu waktu tertentu.
mari-mari berkendara bersama saya menikmati perjalanan kilas balik mudik kaum rantau seperti saya ini kemarin, seminggu yang lalu.
Minggu, 21 Oktober 2006
Aaaah beginilah rasanya bisa pulang kampung. waktu merambat melambat, semuanya seperti minta dinikmati maksimal tanpa terburu-buru. Bahkan, waktu tidurpun memanjang.
Sudah jam setengah delapan pagi. Mendusin belum kumpul nyawanya kudengar lamat-lamat suara dua orang yang sepertinya terlibat pembicaraan seru di pagi hari sembari minum kopi sambil makan kue rangi.
(pembicaraan ini melibatkan dua orang, Ibu dan Bapakku. Perhatikan baik-baik bahwa kalimat yang terlontar dari Ibu adalah kalimat yang hurufnya ndoyong-doyong alias miring-miring... selaku cara yang mendengar pembicaraan dua orang ini sedang belum ngumpul nyawanya karena baru saja terbangun dari tidur nyenyak... maafkan kalau ada bagian pembicaraan mereka yang tak terdengar jelas awal-awalnya ... yang pasti, inti dari pembicaraan mereka berhasil membuat si pencuri dengar terkaget-kaget terkikik-kikik di pagi hari)
"Lha piye ... si Titin udah di kasih tau belum sih hgdsgda hsgdahsgda"
"Uwis.... udah... lha wong udah aku sdgsahgai hsgdahga"
"Lha Agus udah dikasih tau belum kalo hgsag hsgdahsg sjdsag?"
(Haaah ... ada kudengar namaku disebut... ada apa nih?)
"Ngomonge karo Titin gimana emang?"
"Yooo tak bilang, Agus iku kerjanya di Jakarta, ngganteng... baik... belum punya pacar"
(waaaah tumben-tumbenan Bapakku melancarkan pujian demikian untuk anaknya)
"Lhaaa wong udah aku kasih juga no handphonenya agus ... suruh kirim SMS aja ke Agus buat kenalan"
(Oh no ... jangan sampai tragedi bapak-rio-saya-boleh-kenalan yang dialami temanku Rio terjadi juga padaku ... rasa kantuk berganti dengan waspada penuh dan penajaman indera pendengaran)
"Lha wong UDAH AKU KASIH FOTONYA AGUS SEGALA KE SI TITIN"
(aku hampir terjerangup terjerembab mendengar pernyataan yang satu ini)
"Lha terus si Titin bilang gimana?"
"KATANYA SIH SUKA KALO LIAT FOTONYA!"
(aku diselimuti rasa limbung .. duh kepalaku kleyengan... ono opo tho iki ?)
"Kan klop ... yang satu kerja swasta .. yang satu kerja pegawai negri.. jadi kalau ada apa-apa satu dan yang lainnya bisa saling mendukung ..."
(Hayaaaaah ... ono opo sih ?!!)
"Kemarin aku tanya sama Titin ... udah di telp apa belum sama si Agus .. lha wong kemaren dulu aku tanya ke Agus ... katanya udah di telp... eh kata Titin belum, agus belum nelp ...AKU KAN JADI MALU"
(Wooooiii yang malu itu mestinya gueeee !!!!!)
"Piye Siih ..."
"Lha iyo ... piye sih..."
dan percakapan berganti topik sambil tetap ditemani oleh kopi dan kue rangi
hemmm .. jangan pernah memancing pembicaraan ke arah ini, apapun caranya ... pikirku.
pura-pura ndak tau!
Bajindut ... setan marakhayangan ... setan ora doyan demit ora ndulit!!!!
Fakta tentang si Titin ini saudara-saudara:
1. Titin adalah adik dari karib Aan adikku yang bernama Sukiye ... jangan tanya kenapa namanya ajaib sedemikian .. Sukiye ... arti dari nama itu ? hemmm pada satu saat satu waktu aku akan bertanya langsung padanya.
2. Titin berumur 24 tahun
3. Titin seorang Polwan
4. Titin katanya sih cantik
5. Titin katanya ngebet nikah
6. Titin akrab dengan adikku, istri adikku, dan bapakku
7. titin dianggap berbibit, berbebet, berbobot yang cukup untuk disandingkan dengan aku .. ini menurut penilaian bersama adikku, istrinya adikku, bapakku, dan ibuku.
8. Titin katanya suka denganku berdasarkan dari deskripsi Adik, istri adik, Bapakku
9. Titin bilang berdasarkan foto yang dibawa bapakku ... memutuskan bahwa Agus Hariyo Purnomo itu ngganteng
10. Titin suka padaku bahkan sebelum kubertemu dengannya.
jelas? kalau ada pertanyaan selanjutnya mengenai si Titin Polwan ini, baiklah aku akan dengan suka hati menjawabnya.
Hari minggu menjelang sore...
pohon jambu depan rumah sedang banyak-banyaknya berbuah ... senang rasanya menikmati pemandangan itu sambil duduk di teras rumah dan minum es cingcau ijo ditemani pisang goreng buatan pembantu baru bernama Aminah yang memilih untuk pulang mudik saat malam takbiran.
"Mas, yok ajak jalan-jalan Raihan ... ponakanmu ini sedang seneng-senengnya mandi bola" Aan adikku bilang
"Kemana An ?"
"Ke ADA Swalayan aja ..."
"Yuk..."
kami menghabiskan waktu 2 jam sore itu menemani Raihan mandi bola.
"Jangan langsung pulang yuk.. makan aja di food court.. sambil nunggu temennya Aan"
"Oh ok ..."
.......
sembari menunggu ... kulihat serombongan Polwan menuju ke arah kami.
"Itu temen-temenmu An?
"Iya...."
lhaaa ... lho kok serombongan itu menyebar .. memisahkan diri masing-masing ...
tinggal satu orang Polwan yang tetap berjalan ke arah kami ...
duh aku kok perasaannya nggak enak ...
"Lo lagi pasang jebakan Betmen ya An ?"
"Jebakan apaan sih ... nggak lah !"
.... si Polwan tetap berjalan ke arah kami ...
kamu bisa menebaknya ...
"Hiiii .. udah lama nunggu ya ... !!!"
(mata si polwan ini jelalatan menelanjangiku)
"Waaaahh ini Mas Agus yaaaa...!!"
(mata si polwan ini meretas maksimal seperti mata besar boneka Troll ... tatapannya melumat rakus menikmati keindahanku ... aku merasa dinodai.. aaakkkhhhh!!!)
"Ini pasti Titin yaaa..."
(SALAH LANGKAAAHH!!! bisa kudengar jantungnya berdenyar-denyar tanda bahwa perempuan ini sangat senang dengan pernyataanku tadi .. goblok! goblok! bodoooooh!)
"lhooo .. kok tau sih ? ihihihihihi"
(senyumannya seperti wanita penyedot darah ... bulu romaku bergidik)
jabatan tangannya erat
dengan bisep segede talas bogor
ditambah lagi dengan seragam Polwan yang menambah kegagahannya ...
food court di imajinasiku berubah menjadi ruangan penyiksaan ala Vivid Interactive ... aku bercawat kulit terikat dengan borgol di kaki dan tangan ... sementara wanita ini bertelanjang dada sambil memegang pecut kulit
Toloooong!!!!
tak ada cerita maaf untuk detil setelahnya ...
aku tak kuat hati ...
berbisik aku ke Aan:
"DARI MANA SIH KALIAN PUNYA PEMIKIRAN AKU SUKA DENGAN ATLET GULAT???"
ketika beranjak pulang ...
kulihat si Titin mendekati sambil mengendarai motor patroli besar sambil berkata ...
"MAU MBONCENG MAS ? AKU ANTERIN SAMPE RUMAH"
Aaaaakhhhhhh ... mampuuuuussss !!!!!
masih aku harus menarik napas dalam-dalam ketika menulisnya .... kusambung nanti saja .... ada banyak hal yang harus dibagi ...
sampai ketemu lagi ....
Tuesday, October 31, 2006
Friday, October 27, 2006
Lagu Sendu Bikin Rindu ....
Neng manis ... abang sayang .. maaf, belum ada mood buat nyambung cerita tentang mudik part II ... maafkeun ya neng manis abang sayang ... lagi termehek-mehek sama lagu ini ... banget!!! tidak secara spesifik lagi kangen dengan siapapun ... tapi kok ya lagu ini sukses menjadi pengantar tidur pemancing mimpi indah kalau malam hari meluruh .. hakakakak
neng manis abang sayang , yuuukkk nyanyi bareng ....
You Belong To Me
Pee Wee King
See the pyramids along the Nile
Watch the sunrise on a tropic isle
Just remember darlin' all the while
You belong to me
See the market place in Old Algiers
Send me photographs and souvenirs
Just remember when a dream appears
You belong to me
I'll be so alone without you
Maybe you'll be lonesome too, and blue
Fly the ocean in a silver plane
See the jungle when it's wet with rain
Just remember 'til you're home again
You belong to me
(This portion, sung by background singers,
omitted in later release)
(I'll be so alone without you
Maybe you'll be lonesome too, and blue)
Fly the ocean in a silver plane
See the jungle when it's wet with rain
Just remember 'til you're home again
You belong to me
neng manis abang sayang , yuuukkk nyanyi bareng ....
You Belong To Me
Pee Wee King
See the pyramids along the Nile
Watch the sunrise on a tropic isle
Just remember darlin' all the while
You belong to me
See the market place in Old Algiers
Send me photographs and souvenirs
Just remember when a dream appears
You belong to me
I'll be so alone without you
Maybe you'll be lonesome too, and blue
Fly the ocean in a silver plane
See the jungle when it's wet with rain
Just remember 'til you're home again
You belong to me
(This portion, sung by background singers,
omitted in later release)
(I'll be so alone without you
Maybe you'll be lonesome too, and blue)
Fly the ocean in a silver plane
See the jungle when it's wet with rain
Just remember 'til you're home again
You belong to me
Thursday, October 26, 2006
Mudik ... Mak Cyomblang ... Ibuku Menjadi Normal ...dan Siapa Mau Punya Anak ? (PART I)
Hi,
Mudik kah ?
Tidak ?
Sayang sekali ... kenapa ? nggak punya kampung halaman? asli jakarta ? lagi di luar negri ? ooo lagi di Belanda ? atau di New York ? atau di Singaparna ? atau yang paling tragis, lagi nggak punya uang dan nggak punya nyali untuk utang sana sini ?
Saya ?
Oh, saya mudik ...
Kemana ?
kemana lagi kalau bukan ke Semarang.
Kalau kata si narator di feature khususnya Metro TV ... mudik seperti ritual untuk mengembalikan pemaknaan "diterima seutuhnya" setelah sekian lama bergelut dengan individualitas yang penuh keasingan di kota rantau ...
duh njlimet bahasanya ...
dan sok intelek ...
buat yang ndak mudik ... aku mau bagi-bagi cerita ... yuk ngariung ceuk bahasa sunda ... ayoo podho njagong yen boso jowo ... dan mari berkumpul ... mari bertukar cerita ... ini cerita saya .
Jumat, 20 Oktober 2006
Berbekal satu tas kecil berisi 2 stel pakaian dan beberapa peralatan lenong (perlengkapan pribadi seperti sabun muka, obat jerawat, deodorant, ............................ dan celana dalam), kemudian 2 buah tiket kereta api pulang-pergi yang sudah dipesan satu bulan sebelumnya sampailah saya di stasiun gambir jam setengah tujuh pagi.
rencana untuk membawa beberapa toples kue-kue lebaran yang sudah kupesan sebelumnya diurungkan karena bunyi SMS begini :
"Gus, ora usah mbawa macem-macem .. ora usah mbawa roti atau kue-kue yang dipesen kemarin .. disini juga udah banyak ... wis buat persediaan kamu aja di kost. YANG PENTING BAWA 'MENTAHAN' YANG BANYAK"
ya udah, lebih praktis buatku ... meskipun isi pesan "mbawa-mentahan-yang-banyak" agak meninggalkan rasa was was dalam hati dan menebak-nebak apa yang akan dilakukan ketika sang pembawa "mbawa-mentahan-yang-banyak" ini sampai di kampung halaman, Semarang.
kereta Argo Muria akan berangkat jam 7.15 pagi ini ...
wuiiih, aku belum pernah naek argo muria sebelumnya untuk pulang ke Semarang... biasanya naek Argo Kamandanu ...
walah, bagus banget yooo kereta ini ... tempat duduknya kayak tempat duduk kalo kita naek pesawat ...
hiihih baru masuk dan belum memulai perjalanan saja aku sudah senorak ini ...
sayangnya aku ndak bawa tustel
(o iya, aku kok ndak pernah menggunakan kata "kamera" untuk barang yang satu ini ... selalu saja bawaannya nyebut "tustel" ... dan biasanya ini sukses jadi bahan celaan karib kalau ngumpul .... "Guuusss, lo kayak oma gue aja kalo lagi nyebut kamera" .. demikian mereka bilang)
Pokoknya,
nggak percuma aku menghabiskan uang 350 ribu untuk tiket argo muria ini ... pokoknya abang puassss !!!! heheheh
duduk disebelahku lelaki
kutebak umurnya sebaya denganku lah ...
wanginya kayak abis mandi minyak wangi satu bak ...
untuk bukan minyak wangi cap "ikan duyung"
aku tau aroma minyak wangi ini, Hugo Boss "Army" ...
pasti suka olahraga .. sporty ... well, tebakanku benar
sekilas curi pandang , badannya memang tegap ...
wah , termasuk yang ndak mau ribet juga lelaki ini .. sama sepertiku, ia cuma membawa tas punggung ukuran sedang ... isinya kutebak pun hampir sama dengan yang kubawa.
"Ke Semarang ya mas " tanyanya ...
"Lho, emang ini kereta mau ke Surabaya ya ?" jawabku .. duh ... pick up line-nya kok basi sih .. mbok bilang : "waaah .. bawaannya nggak jauh beda ya ... kayak nggak mau mudik aja" ... kan lebih asik !
"Hehehe ... iya , pertanyaan bodoh"
"Semarangnya dimana ?"
"Saya di Pedurungan"
"Saya di Tanah Mas"
"Ih, Tanah Mas itu kan daerah puanaaaas ... sering kena air pasang lagi"
"Hehehe ... tapi kok lebih kebakar kulitnya sampeyan ya dibanding saya "
--sialaaaaan !!! kenal aja belum udah mencela kulitku yang coklat eksotis ini--
"Becanda lho mas .. saya ngiri kok dengan kulit kecoklatan begitu"
"eheheheh ..." --nyengir garing--
Duh, aku sedang tidak ingin beramah tamah dan mengobrol panjang lebar .... mengabaikan si lelaki sebelah ku ini ngganteng ... kulit putih ala lelaki menado ... dan senyumnya yang ramah ...
--pura-pura tidur--
"Saya Menado Indonesiano"
"Saya Agus ..."
"Kayaknya pernah ketemu dimana gitu ya ..."
"Masa sih ?" -- kuperhatikan raut mukanya dengan seksama--
"Kamu dulu SMA 2 bukan ya ?"
"?? ... iya ... "
"Dulu anak A2 kan ? ... wali kelasnya Pak Achmad kan ?"
Bajindut !!! sopo tho iki ? ... duuuh maafkan dengan memori otakku yang hanya sebesar kacang kedelai
"Weeeiii apa kabar ?"
" ???? ..."
"Sombong lu ... ini Menado Indonesiano... anak Paskibra"
"Duh, aku masih nggak inget .. sorry! iya aku dulu pernah ikut paskibra tapi maaf aku lupa ini dengan siapa ya ?"
"Hemmm ... inget nggak waktu pelantikan paskibra ... nginep di bandungan... apa yang dilakukan satu angkatan yang cowok-cowok dulu"
--mukaku langsung memerah--
"Inget kaaaan ?"
"Hahahahah ... yaaaa ampuuun ini kamu thooo"
"iya ... hehehehe gila ya ... lo berubah banyak deh ... untung kulit lo masih item ..."
"sialaaan !!! yang berubah banyak tuh elu .. perasaan dulu lo nggak se-singset ini deh.. tambah ganteng pula"
"Nyeseel kan loooo ...."
statement darinya yang terakhir itu mungkin tak bermakna karena anda yang kebetulan membaca blog ini tak mengerti apa yang terjadi di antara kami berdua dulu semasa SMA ... catet, SMA .. bukan SMU heheheh ...
dan kejadian masa lalu antara Si Menado Indonesiano dan aku lebih baik tidak diumbar untuk umum .. malu ah ..
--lagi-lagi mukaku merona merah--
tapi perjalanan jakarta-semarang jadi menyenangkan berkat si Menado Indonesiano ini.
Sabtu, 21 Oktober 2006
Hari pertama aku di Semarang ...
pernyataan ibuku mengenai "udah-pulang-jangan-bawa-apapun-kecuali-MENTAHAN-yang banyak" ... menemui perwujudannya ...
tapi sebelumnya, aku dikejutkan dengan perubahan Ibuku kali ini ...
Rambut di cat merah ajaib untuk perempuan seumur Ibuku ...... LENYAP ! berganti dengan rambut warna hitam legam
Pernik gelang ala dukun ................ LENYAP !!!
Baju Aneh long dress...............LENYAP!!!
Ibuku selayaknya "Ibu-Ibu"
duuuuh .... aku menangis terharu ...
hihihihih IBUKU NORMAL !!!
Cuma agak susah menghapuskan kebiasaan merokoknya ...
lhaaa wong anaknya aja merokok ...
semakin susah lah beliau menghentikan kebiasannya
ngiri sama anaknya kalo lagi merokok
"Oh Tuhan .. terima kasih atas berkahmu di bulan ramadhan ini" --gaya bintang sinetron bersimpuh berdoa mengeluarkan air mata sejadi-jadinya--
Pagi ini, hati diselimuti kedamaian ... IBUKU NORMAL .... hihihih .. tapi, kedamaian itu hanya berlangsung sementara ..
"Thole anakku ... anterin mamah ke mal ... udah lama nggak ke mal"
"Duuuh, ngapain sih? mal lagi rame-ramenya"
"Buat belanja lebaran , mamah ganti baju dulu ya" ...
dan .................................
percayalah, seorang perempuan akan memiliki stamina selayaknya atlet marathon kalau mereka dibiarkan berkeliaran di pusat perbelanjaan ...
percayalah, seorang perempuan akan memiliki tenaga selayaknya atlet angkat besi kalau mereka dibiarkan berkeliaran di pusat perbelanjaan ...
apalagi kalau mereka tidak perlu mengeluarkan sepeser pun dari pundi uang mereka ...
ini terjadi dengan Ibuku ...
Tuhan, Ibuku belanja seperti orang kesurupan !!!
aku dibiarkan melongo melihat benda-benda asing masuk ke keranjang dorong ...
tidak ada hak untuk melakukan interupsi ...
Ibuku , seperti anggota sekte yang sedang trance dengan ritualnya ...
apalagi tidak terjadi ritual tawar-menawar selayaknya di pasar tradisional ...
asik banget ...
situ enak
sini kena serangan jantung ...
"Udah mah ... banyak banget sih "
"Ini ada beberapa yang belum ke beli kok ..."
"Haaaaaa beli apa lagi???"
paru-paruku seperti kesulitan mencari udara segar ... sepertinya aku mau pingsan sebentar lagi...
"Dah , selesai kok ... gih sana bayar"
dan cairan empeduku seperti tersangkut di kerongkongan ...
PAHIT !!!!
duh duh duh ... aku pusing.
"Eh... masih niat puasa nggak ?"
"Kenapa Mah ..."
"Batalin puasa yuk ... makan disitu tuh!"
--Ibuku menunjuk restoran shabu-shabu dengan ujung hidungnya--
hihihihhi dasar gilingan padi ... nggak emaknya nggak anaknya, sama gilanya ...
"Yuuuuukkkk ...."
Iya ... Ibuku sudah berubah ...
dari Ibu rumah tangga biasa ...
Jadi ATLET MARATHON !!!!
--bersambung--
Mudik kah ?
Tidak ?
Sayang sekali ... kenapa ? nggak punya kampung halaman? asli jakarta ? lagi di luar negri ? ooo lagi di Belanda ? atau di New York ? atau di Singaparna ? atau yang paling tragis, lagi nggak punya uang dan nggak punya nyali untuk utang sana sini ?
Saya ?
Oh, saya mudik ...
Kemana ?
kemana lagi kalau bukan ke Semarang.
Kalau kata si narator di feature khususnya Metro TV ... mudik seperti ritual untuk mengembalikan pemaknaan "diterima seutuhnya" setelah sekian lama bergelut dengan individualitas yang penuh keasingan di kota rantau ...
duh njlimet bahasanya ...
dan sok intelek ...
buat yang ndak mudik ... aku mau bagi-bagi cerita ... yuk ngariung ceuk bahasa sunda ... ayoo podho njagong yen boso jowo ... dan mari berkumpul ... mari bertukar cerita ... ini cerita saya .
Jumat, 20 Oktober 2006
Berbekal satu tas kecil berisi 2 stel pakaian dan beberapa peralatan lenong (perlengkapan pribadi seperti sabun muka, obat jerawat, deodorant, ............................ dan celana dalam), kemudian 2 buah tiket kereta api pulang-pergi yang sudah dipesan satu bulan sebelumnya sampailah saya di stasiun gambir jam setengah tujuh pagi.
rencana untuk membawa beberapa toples kue-kue lebaran yang sudah kupesan sebelumnya diurungkan karena bunyi SMS begini :
"Gus, ora usah mbawa macem-macem .. ora usah mbawa roti atau kue-kue yang dipesen kemarin .. disini juga udah banyak ... wis buat persediaan kamu aja di kost. YANG PENTING BAWA 'MENTAHAN' YANG BANYAK"
ya udah, lebih praktis buatku ... meskipun isi pesan "mbawa-mentahan-yang-banyak" agak meninggalkan rasa was was dalam hati dan menebak-nebak apa yang akan dilakukan ketika sang pembawa "mbawa-mentahan-yang-banyak" ini sampai di kampung halaman, Semarang.
kereta Argo Muria akan berangkat jam 7.15 pagi ini ...
wuiiih, aku belum pernah naek argo muria sebelumnya untuk pulang ke Semarang... biasanya naek Argo Kamandanu ...
walah, bagus banget yooo kereta ini ... tempat duduknya kayak tempat duduk kalo kita naek pesawat ...
hiihih baru masuk dan belum memulai perjalanan saja aku sudah senorak ini ...
sayangnya aku ndak bawa tustel
(o iya, aku kok ndak pernah menggunakan kata "kamera" untuk barang yang satu ini ... selalu saja bawaannya nyebut "tustel" ... dan biasanya ini sukses jadi bahan celaan karib kalau ngumpul .... "Guuusss, lo kayak oma gue aja kalo lagi nyebut kamera" .. demikian mereka bilang)
Pokoknya,
nggak percuma aku menghabiskan uang 350 ribu untuk tiket argo muria ini ... pokoknya abang puassss !!!! heheheh
duduk disebelahku lelaki
kutebak umurnya sebaya denganku lah ...
wanginya kayak abis mandi minyak wangi satu bak ...
untuk bukan minyak wangi cap "ikan duyung"
aku tau aroma minyak wangi ini, Hugo Boss "Army" ...
pasti suka olahraga .. sporty ... well, tebakanku benar
sekilas curi pandang , badannya memang tegap ...
wah , termasuk yang ndak mau ribet juga lelaki ini .. sama sepertiku, ia cuma membawa tas punggung ukuran sedang ... isinya kutebak pun hampir sama dengan yang kubawa.
"Ke Semarang ya mas " tanyanya ...
"Lho, emang ini kereta mau ke Surabaya ya ?" jawabku .. duh ... pick up line-nya kok basi sih .. mbok bilang : "waaah .. bawaannya nggak jauh beda ya ... kayak nggak mau mudik aja" ... kan lebih asik !
"Hehehe ... iya , pertanyaan bodoh"
"Semarangnya dimana ?"
"Saya di Pedurungan"
"Saya di Tanah Mas"
"Ih, Tanah Mas itu kan daerah puanaaaas ... sering kena air pasang lagi"
"Hehehe ... tapi kok lebih kebakar kulitnya sampeyan ya dibanding saya "
--sialaaaaan !!! kenal aja belum udah mencela kulitku yang coklat eksotis ini--
"Becanda lho mas .. saya ngiri kok dengan kulit kecoklatan begitu"
"eheheheh ..." --nyengir garing--
Duh, aku sedang tidak ingin beramah tamah dan mengobrol panjang lebar .... mengabaikan si lelaki sebelah ku ini ngganteng ... kulit putih ala lelaki menado ... dan senyumnya yang ramah ...
--pura-pura tidur--
"Saya Menado Indonesiano"
"Saya Agus ..."
"Kayaknya pernah ketemu dimana gitu ya ..."
"Masa sih ?" -- kuperhatikan raut mukanya dengan seksama--
"Kamu dulu SMA 2 bukan ya ?"
"?? ... iya ... "
"Dulu anak A2 kan ? ... wali kelasnya Pak Achmad kan ?"
Bajindut !!! sopo tho iki ? ... duuuh maafkan dengan memori otakku yang hanya sebesar kacang kedelai
"Weeeiii apa kabar ?"
" ???? ..."
"Sombong lu ... ini Menado Indonesiano... anak Paskibra"
"Duh, aku masih nggak inget .. sorry! iya aku dulu pernah ikut paskibra tapi maaf aku lupa ini dengan siapa ya ?"
"Hemmm ... inget nggak waktu pelantikan paskibra ... nginep di bandungan... apa yang dilakukan satu angkatan yang cowok-cowok dulu"
--mukaku langsung memerah--
"Inget kaaaan ?"
"Hahahahah ... yaaaa ampuuun ini kamu thooo"
"iya ... hehehehe gila ya ... lo berubah banyak deh ... untung kulit lo masih item ..."
"sialaaan !!! yang berubah banyak tuh elu .. perasaan dulu lo nggak se-singset ini deh.. tambah ganteng pula"
"Nyeseel kan loooo ...."
statement darinya yang terakhir itu mungkin tak bermakna karena anda yang kebetulan membaca blog ini tak mengerti apa yang terjadi di antara kami berdua dulu semasa SMA ... catet, SMA .. bukan SMU heheheh ...
dan kejadian masa lalu antara Si Menado Indonesiano dan aku lebih baik tidak diumbar untuk umum .. malu ah ..
--lagi-lagi mukaku merona merah--
tapi perjalanan jakarta-semarang jadi menyenangkan berkat si Menado Indonesiano ini.
Sabtu, 21 Oktober 2006
Hari pertama aku di Semarang ...
pernyataan ibuku mengenai "udah-pulang-jangan-bawa-apapun-kecuali-MENTAHAN-yang banyak" ... menemui perwujudannya ...
tapi sebelumnya, aku dikejutkan dengan perubahan Ibuku kali ini ...
Rambut di cat merah ajaib untuk perempuan seumur Ibuku ...... LENYAP ! berganti dengan rambut warna hitam legam
Pernik gelang ala dukun ................ LENYAP !!!
Baju Aneh long dress...............LENYAP!!!
Ibuku selayaknya "Ibu-Ibu"
duuuuh .... aku menangis terharu ...
hihihihih IBUKU NORMAL !!!
Cuma agak susah menghapuskan kebiasaan merokoknya ...
lhaaa wong anaknya aja merokok ...
semakin susah lah beliau menghentikan kebiasannya
ngiri sama anaknya kalo lagi merokok
"Oh Tuhan .. terima kasih atas berkahmu di bulan ramadhan ini" --gaya bintang sinetron bersimpuh berdoa mengeluarkan air mata sejadi-jadinya--
Pagi ini, hati diselimuti kedamaian ... IBUKU NORMAL .... hihihih .. tapi, kedamaian itu hanya berlangsung sementara ..
"Thole anakku ... anterin mamah ke mal ... udah lama nggak ke mal"
"Duuuh, ngapain sih? mal lagi rame-ramenya"
"Buat belanja lebaran , mamah ganti baju dulu ya" ...
dan .................................
percayalah, seorang perempuan akan memiliki stamina selayaknya atlet marathon kalau mereka dibiarkan berkeliaran di pusat perbelanjaan ...
percayalah, seorang perempuan akan memiliki tenaga selayaknya atlet angkat besi kalau mereka dibiarkan berkeliaran di pusat perbelanjaan ...
apalagi kalau mereka tidak perlu mengeluarkan sepeser pun dari pundi uang mereka ...
ini terjadi dengan Ibuku ...
Tuhan, Ibuku belanja seperti orang kesurupan !!!
aku dibiarkan melongo melihat benda-benda asing masuk ke keranjang dorong ...
tidak ada hak untuk melakukan interupsi ...
Ibuku , seperti anggota sekte yang sedang trance dengan ritualnya ...
apalagi tidak terjadi ritual tawar-menawar selayaknya di pasar tradisional ...
asik banget ...
situ enak
sini kena serangan jantung ...
"Udah mah ... banyak banget sih "
"Ini ada beberapa yang belum ke beli kok ..."
"Haaaaaa beli apa lagi???"
paru-paruku seperti kesulitan mencari udara segar ... sepertinya aku mau pingsan sebentar lagi...
"Dah , selesai kok ... gih sana bayar"
dan cairan empeduku seperti tersangkut di kerongkongan ...
PAHIT !!!!
duh duh duh ... aku pusing.
"Eh... masih niat puasa nggak ?"
"Kenapa Mah ..."
"Batalin puasa yuk ... makan disitu tuh!"
--Ibuku menunjuk restoran shabu-shabu dengan ujung hidungnya--
hihihihhi dasar gilingan padi ... nggak emaknya nggak anaknya, sama gilanya ...
"Yuuuuukkkk ...."
Iya ... Ibuku sudah berubah ...
dari Ibu rumah tangga biasa ...
Jadi ATLET MARATHON !!!!
--bersambung--
Tuesday, October 17, 2006
huhuhu .. hihihi.. hahaha
Perasaanku sore ini ....
seperti perawan desa yang baru saja membaca surat cinta kiriman si abang yang sedang merantau di kota ...
deg deg plas ...
ser ser ser ...
mak glenyeeeer...
--mau tau nih yeeeee--
seperti perawan desa yang baru saja membaca surat cinta kiriman si abang yang sedang merantau di kota ...
deg deg plas ...
ser ser ser ...
mak glenyeeeer...
--mau tau nih yeeeee--
Monday, October 16, 2006
Mudik Mudik Sapa Mau Mudik...
belakangan ini merasa bahwa menulis bukan lagi sesuatu yang menyenangkan untuk dikerjakan.
bukan lagi katarsis yang manjur kala hati lara.
jadi sementara waktu, yaaa ditinggalkan dulu ...
tapi konsekuensinya, seperti orang sakit gigi nyari minyak cengkeh cap burung nuri bungkus kuning untuk meredakan nyeri ... lha terus minyak cengkeh burung nuri itu sudah nggak dijual lagi ... wah, rasanya ndak karu-karuan ...
ya, itu dia penggambaran yang tepat!
aku kehilangan minyak cengkeh cap burung nuri bungkus kuning!
Sekarang aku lagi kena sindrom tahunan orang mau pulang mudik...
THR sudah dapat ... gaji bulan oktober sudah dapat ...
kayak paman gober sedang mandi uang .......................UNTUK SEMENTARA WAKTU... karena ternyata semua itu cuma numpang lewat...
Kulonuwun, THR dan gaji mau numpang lewat...
mbayar utang, MBELI PS2 (jangan tanya buat siapa), terus apa lagi ya ? udah sih... emang alokasi terbanyak yaa mbayar utang hakakaka.
eh ada satu lagi yang kelupaan.
aku tiga hari terakhir ini keranjingan beli kue-kue lebaran ...
setengah kilo kue lidah kucing
setengah kilo kue kastengel
setengah kilo kue kacang
setengah kilo nougat kacang
setengah kilo kue coklat (yang aku ndak tau apa namanya)
setengah kilo kue nastar
setengah kilo kue putri salju
untuk dibawa pulang mudik ke Semarang ...
udik banget deh, secara kue-kue kayak gitu kan bisa aku beli di Semarang nanti ...
tapi, nggak tau ya .. asik aja mbelinya.
pembicaraan terakhir dengan Ibuku:
Agus
"Jangan beli kue-kue terlalu banyak..."
Mama
"kenapa?"
Agus
"Aku beli kue banyak nih .. mau aku bawa pas lebaran"
Mama
"Duuuh, kue sih jangan dibanyakin ... bawain MENTAHANNYA AJA YANG BANYAK!"
duh jebakan betmen ! matrenya keluar ...
Mama
"udah kue-kue itu buat kamu di kost!"
(wah wah wah racun terselubung, dia pengen anaknya menggembung terus nggak ganteng manis lagi)
Agus
"TELAT NGOMONGNYA ... udah aku kirim duluan pake TIKI"
Mama
"ooooh, ya udah kalo gitu sih ... THR nya mbak Jum kamu yang mbayar ya... dia mau tuh baru pulang lebaran kedua ... soalnya mamah bilang dapet THR ekstra dari kamuu"
Agus
"Kok nggak bilang sih .... mana ada alokasi budgetnya ?"
Mama
"Duh, emang kamu pemerintah, harus bikin APBN dulu... bayarin!"
(titah Ratu yang nggak bisa dibantah...)
Agus
"iyaaa..."
Mama
"Masih berani dan kepengin PULANG KAAAAN?"
Agus
"Iyaaaaa..."
--duh, nasib--
bukan lagi katarsis yang manjur kala hati lara.
jadi sementara waktu, yaaa ditinggalkan dulu ...
tapi konsekuensinya, seperti orang sakit gigi nyari minyak cengkeh cap burung nuri bungkus kuning untuk meredakan nyeri ... lha terus minyak cengkeh burung nuri itu sudah nggak dijual lagi ... wah, rasanya ndak karu-karuan ...
ya, itu dia penggambaran yang tepat!
aku kehilangan minyak cengkeh cap burung nuri bungkus kuning!
Sekarang aku lagi kena sindrom tahunan orang mau pulang mudik...
THR sudah dapat ... gaji bulan oktober sudah dapat ...
kayak paman gober sedang mandi uang .......................UNTUK SEMENTARA WAKTU... karena ternyata semua itu cuma numpang lewat...
Kulonuwun, THR dan gaji mau numpang lewat...
mbayar utang, MBELI PS2 (jangan tanya buat siapa), terus apa lagi ya ? udah sih... emang alokasi terbanyak yaa mbayar utang hakakaka.
eh ada satu lagi yang kelupaan.
aku tiga hari terakhir ini keranjingan beli kue-kue lebaran ...
setengah kilo kue lidah kucing
setengah kilo kue kastengel
setengah kilo kue kacang
setengah kilo nougat kacang
setengah kilo kue coklat (yang aku ndak tau apa namanya)
setengah kilo kue nastar
setengah kilo kue putri salju
untuk dibawa pulang mudik ke Semarang ...
udik banget deh, secara kue-kue kayak gitu kan bisa aku beli di Semarang nanti ...
tapi, nggak tau ya .. asik aja mbelinya.
pembicaraan terakhir dengan Ibuku:
Agus
"Jangan beli kue-kue terlalu banyak..."
Mama
"kenapa?"
Agus
"Aku beli kue banyak nih .. mau aku bawa pas lebaran"
Mama
"Duuuh, kue sih jangan dibanyakin ... bawain MENTAHANNYA AJA YANG BANYAK!"
duh jebakan betmen ! matrenya keluar ...
Mama
"udah kue-kue itu buat kamu di kost!"
(wah wah wah racun terselubung, dia pengen anaknya menggembung terus nggak ganteng manis lagi)
Agus
"TELAT NGOMONGNYA ... udah aku kirim duluan pake TIKI"
Mama
"ooooh, ya udah kalo gitu sih ... THR nya mbak Jum kamu yang mbayar ya... dia mau tuh baru pulang lebaran kedua ... soalnya mamah bilang dapet THR ekstra dari kamuu"
Agus
"Kok nggak bilang sih .... mana ada alokasi budgetnya ?"
Mama
"Duh, emang kamu pemerintah, harus bikin APBN dulu... bayarin!"
(titah Ratu yang nggak bisa dibantah...)
Agus
"iyaaa..."
Mama
"Masih berani dan kepengin PULANG KAAAAN?"
Agus
"Iyaaaaa..."
--duh, nasib--
Masih Tentang Mimpi ...
Pembicaraan menyenangkan dengan seorang kawan di dunia maya hari ini seperti memberikan pencerahan ...
karibku ini sedang mengambil program doktor .. pinter lah pokoknya ...
nggak kayak aku temannya .... begitu lulus kuliah ... nggak pernah kepikiran makan bangku kuliah lagi ...
belajar dari sekolah kehidupan aja ... heheheh ... sok deeeeh si agus !!
tapi pembicaraan kita juga nggak begitu bermutu sih ... seperti ini misalnya :
Note : me ---> arya arya
kemplang kemplung : suatu saat.. akupengen cerita panjang lebar sama kamu..
kemplang kemplung: soal hidup aku.. (comment: hakakak duh melodrama sinetron banget deeeh)
arya arya: boleh ... aku kan baik kayak La Rose di rubrik psikologi majalah kartini .. you can tell me almost everything
kemplang kemplung: haiyah.. la rose..
kemplang kemplung: jadulbanget
kemplang kemplung: pasti nyokap dulu langganan
arya arya: bukan nyokap .........................................................................tapi aku
kemplang kemplung: huahuahuahua
arya arya: plak ! jangan kurang ajar
kemplang kemplung: (emoticon menahan ketawa)
arya arya: wipe that smirk on your face
kemplang kemplung: ok ok.. kamu baca oh mama oh papa ya
arya arya: ih dari kecil aku udah tau itu mah boongan ...cis! ... nggak kemakan untuk berharu biru baca itu... mending baca fredy s atau enny arrow sekalian...eh, anak sekarang tau enny arrow nggak ya ?
kemplang kemplung: sapa?...anak sekarang?.... emang masih keluar itu eny arrow? (comment: duh pertanyaan bodoh)
arya arya: nggak tau ... ih secara ayeuna mah tinggal buka weeeh internet ... henteu jiga jaman urang .... bokep betamax aja susahnya bukan main
kemplang kemplung: iyah..
arya arya: makanya enny arrow teh serasa oase hakakaka
arya arya: anjirrr sungguh berkualitas sekali pembicaraan kita
kemplang kemplung: apalagi yang pake bonus gambar2...dulu kan masih tulisana ja.. kaya lima sekawan
arya arya: hakakakak iyaaa ... ada tuh buku enny arrow yang ada bonus gambar2nya
kemplang kemplung: trus dikasih gambar
arya arya: hakakak gila euy ...
arya arya: gue dulu dipinjemin sama preman kelas ... namanya Anjari .. begitu kelas 2 SMP katanya dikeluarin .. soalnya ngehamilin anak orang
kemplang kemplung : tau gak.. pas lima sekawan ada versi gambarnya.. saya malah gak suka euy... soalnya.. merusak imajinasi
udah ... malu buat diterusin contekan pembicaraan kami ...
kecuali pada satu titik, kami bicara mimpi ... yaaaa biasa lah ... khayalan babu-babu dan tukang sapu kalo lagi nggak ada kerjaan heheheh
Kemplang kemplung : pada satu saat nanti aku mau buka kedai kopi di roma ...
arya arya : aku mau jadi petani di kaki gunung dieng .. di wonosobo tepatnya ... punya ladang jamur merang , ternak sapi susu, punya kolam ikan mas ... punya sepetak tanah buat tanaman sayur organik ... terus rumahnya ada parabola ...sama internet ...
kemplang kemplung : aku mau kayak gitu di umur 45
arya arya: aku mau kayak gitu di umur 38 atau 39
kemplang kemplung : nabung dari sekarang
arya arya : iyaa laaaah ...
kuberi tahu kenapa aku punya mimpi seperti itu ...
pada satu saat satu waktu, berikut pembicaraan kami di telp :
Mama
"Kamu lagi ngapain le , thole anakku..."
Aku
"kenapa Mah ..." -- aku membaui sesuatu tidak menyenangkan--
Mama
"Pulang dong ke rumah"
--pergi ke semarang dengan argo muria keesokan paginya--
Mama
"aku capek ... kita ngumpet dulu yuk ..."
Aku
"Yuukk ..."
Mama
"Uangmu ada berapa ?"
Aku
"cuma segini mah ... mamah punya uang berapa?"
Mama
"Segini..."
Aku
"Hemmm .. cukup ... buat seminggu sih"
dan kami pergi ke Wonosobo... menyewa villa kecil di kaki pegunungan Dieng ...
menikmati luruhnya kabut dari atas gunung ...
berbicara dalam diam ...
membiarkan panas hati menyublim ....
terganti dingin pagi ...
menikmati lalu lalang delman pagi hari ... dan sore hari ...
benar ! angkot cuma ada dari jam 9 pagi sampe jam 4 sore saja ... sesudah itu ... delman berkuasa...
menyenangkan ...
menikmati berjalan-jalan di pasar tradisional ...
menikmati berburu rokok dengan merk aneh ... khas rokok kampung ...
menikmati betapa getirnya rokok kemenyan ala dukun2 santet yang biasa kami lihat di film
tenaaang banget ...
Aku
"Aku idup nggak neko-neko kok mah ... aku mau hidup seperti ini"
Mama
"bersih ya ..."
Aku
"Kok bersih ?"
Mama
"Iya bersih pikiran dari masalah ..."
Aku
"Aku mau beranjak tua disini .... aku mau pensiun muda ... terus hidup tenang disini ... jadi petani !"
Mama
"mamah ikut ya ..."
Aku
"Iya dooong ... mamah tinggal sama aku"
Mama
"Kita buat satu janji lagi ... satu mimpi lagi"
Aku
"Iya ... "
--dan mimpinya masih tetap sama kok--
karibku ini sedang mengambil program doktor .. pinter lah pokoknya ...
nggak kayak aku temannya .... begitu lulus kuliah ... nggak pernah kepikiran makan bangku kuliah lagi ...
belajar dari sekolah kehidupan aja ... heheheh ... sok deeeeh si agus !!
tapi pembicaraan kita juga nggak begitu bermutu sih ... seperti ini misalnya :
Note : me ---> arya arya
kemplang kemplung : suatu saat.. akupengen cerita panjang lebar sama kamu..
kemplang kemplung: soal hidup aku.. (comment: hakakak duh melodrama sinetron banget deeeh)
arya arya: boleh ... aku kan baik kayak La Rose di rubrik psikologi majalah kartini .. you can tell me almost everything
kemplang kemplung: haiyah.. la rose..
kemplang kemplung: jadulbanget
kemplang kemplung: pasti nyokap dulu langganan
arya arya: bukan nyokap .........................................................................tapi aku
kemplang kemplung: huahuahuahua
arya arya: plak ! jangan kurang ajar
kemplang kemplung: (emoticon menahan ketawa)
arya arya: wipe that smirk on your face
kemplang kemplung: ok ok.. kamu baca oh mama oh papa ya
arya arya: ih dari kecil aku udah tau itu mah boongan ...cis! ... nggak kemakan untuk berharu biru baca itu... mending baca fredy s atau enny arrow sekalian...eh, anak sekarang tau enny arrow nggak ya ?
kemplang kemplung: sapa?...anak sekarang?.... emang masih keluar itu eny arrow? (comment: duh pertanyaan bodoh)
arya arya: nggak tau ... ih secara ayeuna mah tinggal buka weeeh internet ... henteu jiga jaman urang .... bokep betamax aja susahnya bukan main
kemplang kemplung: iyah..
arya arya: makanya enny arrow teh serasa oase hakakaka
arya arya: anjirrr sungguh berkualitas sekali pembicaraan kita
kemplang kemplung: apalagi yang pake bonus gambar2...dulu kan masih tulisana ja.. kaya lima sekawan
arya arya: hakakakak iyaaa ... ada tuh buku enny arrow yang ada bonus gambar2nya
kemplang kemplung: trus dikasih gambar
arya arya: hakakak gila euy ...
arya arya: gue dulu dipinjemin sama preman kelas ... namanya Anjari .. begitu kelas 2 SMP katanya dikeluarin .. soalnya ngehamilin anak orang
kemplang kemplung : tau gak.. pas lima sekawan ada versi gambarnya.. saya malah gak suka euy... soalnya.. merusak imajinasi
udah ... malu buat diterusin contekan pembicaraan kami ...
kecuali pada satu titik, kami bicara mimpi ... yaaaa biasa lah ... khayalan babu-babu dan tukang sapu kalo lagi nggak ada kerjaan heheheh
Kemplang kemplung : pada satu saat nanti aku mau buka kedai kopi di roma ...
arya arya : aku mau jadi petani di kaki gunung dieng .. di wonosobo tepatnya ... punya ladang jamur merang , ternak sapi susu, punya kolam ikan mas ... punya sepetak tanah buat tanaman sayur organik ... terus rumahnya ada parabola ...sama internet ...
kemplang kemplung : aku mau kayak gitu di umur 45
arya arya: aku mau kayak gitu di umur 38 atau 39
kemplang kemplung : nabung dari sekarang
arya arya : iyaa laaaah ...
kuberi tahu kenapa aku punya mimpi seperti itu ...
pada satu saat satu waktu, berikut pembicaraan kami di telp :
Mama
"Kamu lagi ngapain le , thole anakku..."
Aku
"kenapa Mah ..." -- aku membaui sesuatu tidak menyenangkan--
Mama
"Pulang dong ke rumah"
--pergi ke semarang dengan argo muria keesokan paginya--
Mama
"aku capek ... kita ngumpet dulu yuk ..."
Aku
"Yuukk ..."
Mama
"Uangmu ada berapa ?"
Aku
"cuma segini mah ... mamah punya uang berapa?"
Mama
"Segini..."
Aku
"Hemmm .. cukup ... buat seminggu sih"
dan kami pergi ke Wonosobo... menyewa villa kecil di kaki pegunungan Dieng ...
menikmati luruhnya kabut dari atas gunung ...
berbicara dalam diam ...
membiarkan panas hati menyublim ....
terganti dingin pagi ...
menikmati lalu lalang delman pagi hari ... dan sore hari ...
benar ! angkot cuma ada dari jam 9 pagi sampe jam 4 sore saja ... sesudah itu ... delman berkuasa...
menyenangkan ...
menikmati berjalan-jalan di pasar tradisional ...
menikmati berburu rokok dengan merk aneh ... khas rokok kampung ...
menikmati betapa getirnya rokok kemenyan ala dukun2 santet yang biasa kami lihat di film
tenaaang banget ...
Aku
"Aku idup nggak neko-neko kok mah ... aku mau hidup seperti ini"
Mama
"bersih ya ..."
Aku
"Kok bersih ?"
Mama
"Iya bersih pikiran dari masalah ..."
Aku
"Aku mau beranjak tua disini .... aku mau pensiun muda ... terus hidup tenang disini ... jadi petani !"
Mama
"mamah ikut ya ..."
Aku
"Iya dooong ... mamah tinggal sama aku"
Mama
"Kita buat satu janji lagi ... satu mimpi lagi"
Aku
"Iya ... "
--dan mimpinya masih tetap sama kok--
Thursday, October 12, 2006
Kerja Bener ...
Duh, maaf teman...
Gini deh kalo punya kerjaan yang disenang,
Layaknya nemu coklat praline yang ueeennaaaak, pasti lupa sama teman dan saudara...
asik asiiik aja sendirian ...
Pekerjaannya sih enak
Tapi kantornya ndak enak ...
tapi, mana ada sih kantor ideal? di satu sisi dan lain hal pasti ada lecetnya ... pasti ada boroknya...
Dulu sih aku hampir terobsesi.
Pokoknya harus kerja yang kalo kerja bisa dinikmati sepenuh hati
nggak ada keluh kesah, kecuali keluh kesah karena badan capek
terus suasana kantornya harus menyenangkan ...
nggak ada sirik-sirikan ...
orang-orangnya hanya memberi tak harap kembali bagai sang surya menyinari dunia
menangis sama-sama, tertawa sama-sama
ya ya ya, salahkan aku dengan keluguan khas pendatang daerah yang turun gunung ke Ibukota
sekarang sih nrimo saja laaaah ...
pokoknya ukuran kesuksesanku sampe dua tahun ke depan beda dengan orang lain ...
biarlah ndak bergelimang gaji 2 digit dan jangan ngiri sama rejeki orang lain
asal kerja dengan hati dan setiap pulang kantor mau tidur selalu bisa senyum (dengan catatan sedang tidak patah hati dan sedang tidak bokek)
berbangga dengan setiap detil pekerjaan yang dikerjakan dengan bagus meskipun buat orang lain dianggap nggak penting ...
pokoknya aku ndak mau iri sama teman ...
lho lho lho ... kok kayak new years resolution begini sih nuansa postingan kali ini ? hahahaha menyebalkan ...
ketauan banget kalo hari ini aku lagi ndak banyak kerjaan
Gini deh kalo punya kerjaan yang disenang,
Layaknya nemu coklat praline yang ueeennaaaak, pasti lupa sama teman dan saudara...
asik asiiik aja sendirian ...
Pekerjaannya sih enak
Tapi kantornya ndak enak ...
tapi, mana ada sih kantor ideal? di satu sisi dan lain hal pasti ada lecetnya ... pasti ada boroknya...
Dulu sih aku hampir terobsesi.
Pokoknya harus kerja yang kalo kerja bisa dinikmati sepenuh hati
nggak ada keluh kesah, kecuali keluh kesah karena badan capek
terus suasana kantornya harus menyenangkan ...
nggak ada sirik-sirikan ...
orang-orangnya hanya memberi tak harap kembali bagai sang surya menyinari dunia
menangis sama-sama, tertawa sama-sama
ya ya ya, salahkan aku dengan keluguan khas pendatang daerah yang turun gunung ke Ibukota
sekarang sih nrimo saja laaaah ...
pokoknya ukuran kesuksesanku sampe dua tahun ke depan beda dengan orang lain ...
biarlah ndak bergelimang gaji 2 digit dan jangan ngiri sama rejeki orang lain
asal kerja dengan hati dan setiap pulang kantor mau tidur selalu bisa senyum (dengan catatan sedang tidak patah hati dan sedang tidak bokek)
berbangga dengan setiap detil pekerjaan yang dikerjakan dengan bagus meskipun buat orang lain dianggap nggak penting ...
pokoknya aku ndak mau iri sama teman ...
lho lho lho ... kok kayak new years resolution begini sih nuansa postingan kali ini ? hahahaha menyebalkan ...
ketauan banget kalo hari ini aku lagi ndak banyak kerjaan
Monday, October 09, 2006
sedang lelah ... pengen marah-marah
sedang tidak ada yang mau ditulis ...
melihat papan ketik komputer pun rasanya enggan ...
berhadapan dengan layar komputer, atau selembar kertas kosong ternyata mampu membuntukan otak...
ada banyak yang berlarian di isi kepala
tak hendak rasanya mereka untuk dikeluarkan.
mereka membangun blokade untuk menutup jalan rasa menuju logika dan sebaliknya
hebat sekali deh, mereka yang berlarian di isi kepalaku saat ini
mungkin belajar dari tv tentang bagaimana gerombolan provokator berhasil membakar semangat massa ...
begitulah cara kerja mereka ...
mereka belajar membangun blokade
mereka belajar melumpuhkan rasa
aku sebal dengan mereka-mereka ini...
lelah rasanya mengekang mereka ini untuk tidak berlarian
rasanya aku memilih untuk diam saja
belakangan ini aku merasakan rasa lelah yang luar biasa ...
kenapa ya ?
aku lelah sekali
kadang, tengah malam pun terbangun dan bukan untuk sahur
tapi terbangun untuk mengguguk terduduk menangis tanpa sebab yang jelas
benci rasanya ...
aku kan nggak mau dibilang cengeng
macho gitu lho ...
tapi kadang kadar cengengnya tak tertahan
kubiarkan si cengeng membuat otak sedikit meleng dan tidak apa apa juga kalau sedikit melenceng
aaahhh lebih baik aku tertidur saja dulu ...
saya lagi enggan menulis
saya lagi capek
pengen tidur
melihat papan ketik komputer pun rasanya enggan ...
berhadapan dengan layar komputer, atau selembar kertas kosong ternyata mampu membuntukan otak...
ada banyak yang berlarian di isi kepala
tak hendak rasanya mereka untuk dikeluarkan.
mereka membangun blokade untuk menutup jalan rasa menuju logika dan sebaliknya
hebat sekali deh, mereka yang berlarian di isi kepalaku saat ini
mungkin belajar dari tv tentang bagaimana gerombolan provokator berhasil membakar semangat massa ...
begitulah cara kerja mereka ...
mereka belajar membangun blokade
mereka belajar melumpuhkan rasa
aku sebal dengan mereka-mereka ini...
lelah rasanya mengekang mereka ini untuk tidak berlarian
rasanya aku memilih untuk diam saja
belakangan ini aku merasakan rasa lelah yang luar biasa ...
kenapa ya ?
aku lelah sekali
kadang, tengah malam pun terbangun dan bukan untuk sahur
tapi terbangun untuk mengguguk terduduk menangis tanpa sebab yang jelas
benci rasanya ...
aku kan nggak mau dibilang cengeng
macho gitu lho ...
tapi kadang kadar cengengnya tak tertahan
kubiarkan si cengeng membuat otak sedikit meleng dan tidak apa apa juga kalau sedikit melenceng
aaahhh lebih baik aku tertidur saja dulu ...
saya lagi enggan menulis
saya lagi capek
pengen tidur
Subscribe to:
Posts (Atom)