Sunday, March 18, 2007
Foto Sesi
Kalau sedang tidak punya uang alias bokek, biasanya kita akan menjadi lebih sensitif untuk memaknai banyak hal...
hal-hal yang sepele pun rasanya bisa menjadi sesuatu yang berharga
lebih menghargai apa pun yang biasanya kita maknai sebagai satu keniscayaan ..
errr.... cuma jangan lama-lama juga bokeknya ...
lama-lama depresi ...
dan pemaknaan lebih mendalam pun menjadi sesuatu yang konyol.
pernah kuceritakan tentang karibku Erwinkus Javanicus kan ? ...
Iya, karibku dalam suka dan duka ...
Beberapa minggu lalu entah ada angin apa, seorang teman meminta kami berdua untuk menjalani foto sesi untuk rubrik "Kata Si Lelaki" di majalahnya yang terbit satu minggu sekali.
Duh tawaran yang tidak akan bisa ditolak menimbang dan mengingat kami ini pelacur kamera dan siap memberikan senyum paling manis ketika tombol kamera berbunyi "klik" dan mengabadikan senyum kami ...
....
pemotretan pun terjadilah
....
ketika kami beranjak keluar dari kantor redaksi majalah tersebut, beginilah pembicaraan yang terjadi:
Erwin:
"Anjrot, kalo misalnya dikasih kesempatan untuk foto sesi lagi ... mau yuk ? ... kostum yang dibawa tadi kurang sukses! kurang bisa menggambarkan kemakmuran dan tingkat strata sosial yang dituju untuk target pasar si majalah ini! kurang eksekutif muda gitu lho!"
Me
"Iya euy ... secara gue juga nggak terlalu menyimak pesan singkat yang terkirim kemarin ... disitu ditulis untuk membawa baju kerja, baju gaul, baju santai ........... secara ya bo' ... baju gue itu termasuk kategori baju kombo 3 in 1 ... bisa sebagai baju kerja, baju santai, dan baju gaul sekaligus ... aku merasa gagal tampil euy!" ... kayak gini kali ya kalau si "socialite maksa" bernama Anita Simorangkir a.k.a ANITA BARBIE tidak berdandan ala Barbie dan tertangkap lensa kamera untuk kemudian muncul di halaman kegiatan sosialita ... kupikir beliau ini akan langsung bunuh diri begitu melihat cerminan dirinya di foto yang muncul"
Erwin
"Benar! hemmm ... kita tak perlu menampik dua kali nampaknya untuk tawaran foto sesi kembali dua minggu ke depan"
Me
"Ok... kali ini lebih lengkap lagi persiapannya .. kalau perlu beli baju baru!"
-------- ah, niat sekali dua makhluk narsis dan pelacur kamera ini.. ck ck ck --------
Erwin
"Eh iya bo' ... gue tiba-tiba kepikiran hal yang ... lagi-lagi .. nggak penting"
Me
"Apaan?"
Erwin
"Dibalik senyum menawan , dandanan yang keren, dan wangi tubuh yang wangi ... seperti kita ini ... mana orang tau sih kita lagi nggak punya duit sama sekali ... bokek jaya! .. turun sampai ke kasta paling dasar ... Paria abis-abisan!"
--kami melihat sekali lagi foto-foto dokumentasi sesi pemotretan yang terambil via handphone... dan tampaklah senyum manis menggoda kami berdua .. senyuman manusia-manusia makmur yang sedang kebingungan menghitung kekayaan yang kami punya sangking terlalu banyaknya uang yang dimiliki--
Me
"Ternyata aku tak pernah salah meyakini satu kalimat"
Erwin
"Kalimat apaan bo'?"
Me
"BIAR-KALAH-DI-NASI-JANGAN-KALAH-DI-AKSI"
Erwin
"Anjiir ... nista banget sih hakakakak"
Me
"Eh beneran ... di lingkup pekerjaanku ... dan mungkin lingkup pekerjaanmu juga ... sering lho orang sudah punya pre-disposisi terhadap seseorang cuma karena penampilannya yang "nggak banget".. sedangkal yang bisa terbilang ... tapi kenyataannya begitulah .. mengabaikan bahwa kita berhadapan dengan sesama dewasa yang harusnya sih udah ndak mikir cuma di tataran penampilan ya!"
--kami kembali melihat foto-foto sesi pemotretan tadi--
Erwin
"Aaaahh Bapak Agus ... tampak makmur sekali ya kita ini"
Me
"Duh .. jebakan banget nggak sih buat yang ngliat dan kebetulan di otaknya ter-stempel kata MATRE!"
Erwin
"Kasihan sekali orang yang tertipu oleh foto kita ini"
Me
"Tidak sepenuhnya tertipu lah ... mengabaikan kita tak 'SEMAKMUR ITU' ... toh senyuman pancaran hati yang tulus, baik hati, hanya memberi tak harap kembali itu adalah satu kebenaran kaaan? hakakakakak .. belum lagi ditambahkan faktor kegantengan ... hemmmm ... itu juga satu kebenaran ... MENGABAIKAN ADA BEBERAPA ORANG YANG MENGINGKARI FAKTA TERSEBUT!!!" ...
(Maaf, buat anda yang berpikir bahwa kami ndak ngganteng .. ndak manis .. percayalah, anda sedang dalam fase denial hakakakak)
Me
"Hemm .... Erwin, pada satu saat satu waktu ... kalo kita liat kebelakang ... liat gambaran apa yang sudah kita rasakan .. kerjakan .. dalam senyuman .. dalam kesedihan ... kayaknya kita ndak akan pernah menyesal sudah melewati itu semua ya!"
Erwin
"Ada apa sih... melankolik puitis sekali hari ini"
Me
"Heheheheh iya, begini biasanya kalo lagi bokek ..."
maaf, foto hasil foto sesi kemarin belum bisa terposting mengingat bahwa edisi terbitnya masih dua minggu ke depan .. kalo sudah .. ehmmm mending nggak usah di posting disini kali ya ... tapi beli majalahnya hahahahahaha
duh ................. lagi-lagi posting yang tidak penting ..... sigh
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
4 comments:
hahahaha
kasih tau dong majalahnya terbit kapan taerbitnya?
penasaran pengen liat pelacur kamera. pria narcis sejati..dengan senyumnya yg menawan....
hihihihihi....kocak banget sih!
Bo' (short term of KEBO).. jadi pengen liat mas-mas yang pelacur kamera ini. Apakah kenarsisannya mengalahkan saya? Btw, jaman skrg gak narsis gak bisa hidup ya? Hakakaka...
Eh, inti ceritanya sama ama kehidupan gw lho. Tak pernah ada orang kantor yg percaya kalo gw bokek. Apalagi orang beda divisi, selalu menyangka saya bergaji sekian juta. Padahal... Sigh.
Dont judge the book by its KOPER lah!
sejak kapan majalah Trubus punya rubrik "Kata si Lelaki"?
huahaha.. piss aah..
Haiii, numpang lewat ya hehe.. lagi brosing2 ttg Anita Barbie nyasar ke sini deh. Salam kenal ya, artikelnya bikin sy senyum2 sendiri :)
Post a Comment