Tuesday, April 28, 2009
Mari Makan Nak ...
Mari kita bicara tentang makanan
Saya cuma mengenal dua kategori soal makanan ...
Enak dan enak banget!
Mungkin ini disebabkan jaman kami masih kecil dan hidup prihatin...
Kami terbiasa memanipulasi rasa dan benak bahwa tidak ada makanan yang tidak enak ...
Mau yang ada di depan kami saat itu cuma nasi dan garam ... buat kami ya enak-enak saja tuh rasanya ...
Jadi sekarang, kalau sampai aku bilang satu makanan itu ndak enak ... walah, berarti rasanya memang ndak enak bukan kepalang hehehehehe
Saya juga suka sekali berkunjung ke rumah makan yang mempersilahkan tetamunya melihat si juru masak sedang bekerja ... 'open kitchen' ya istilahnya kalo ndak salah ...
setiap saya lihat juru masak dengan penuh konsentrasi melakukan pekerjaannya ...
atas nama 'menyek-menyek' momen mode on ... dan panggilan jiwa penuh drama ...
kegiatan juru masak dan masakannya selalu melemparkan saya ke masa kecil ...
Si Mamah, walaupun pembawaannya preman begitu .... tapi kalau sudah turun ke dapur
Bah! .... bagaikan Ibu Peri !
Dulu, jaman masih kecil ... kalau tandanya di meja makan cuma ada indomie goreng, nasi, dan telor ceplok ...
kami ndak berat hati .... karena kami tahu, ini adalah upaya si Mamah untuk melakukan penghematan gila-gilaan di akhir pekan supaya kami bisa menikmati salah satu dari tiga hal berikut ini:
1. Jalan-jalan ke toko buku Naga Mulia, Bogor dan memilih buku apa pun yang kami suka
2. Pergi ke toko kaset di jalan Merdeka Bogor dan memilih kaset yang kami suka
3. Si Mamah belanja ke Pasar Ciluar untuk memasakkan kami makanan istimewa
Naaaah, kalau opsi yang ketiga yang dilakukan ...
kami berdua --saya dan aan adikku-- tak henti dan tak bosan untuk ikutan ngendon di dapur sempit rumah kami ....
untuk menikmati pemandangan meneduhkan ...
raut wajah si Mamah yang mengendur tegangnya ... dan menghalus ronanya
air muka si Mamah yang seperti penuh senyum
masakan yang dibumbui rasa hati yang penuh cinta buat anak-anaknya
menikmati bagaimana si Mamah seperti melupakan sejenak lara hati.
hilang sudah untuk kami, rasa berat hati harus makan indomie goreng dan telor ceplok (dulu)
hilang sudah untuk kami, rasa berat hati mendengar teriakan si Mamah, "Mbak Saodaaaaah, anak-anak laper, beliin nasi bungkus di depan dooooong!!" dari senin-jumat (jaman kami udah beranjak besar dan kondisi ekonomi memungkinkan kami punya pembantu rumah tangga, juga mampu beli nasi bungkus hehehehe)
dan sekarang, saya sungguh rindu rumah .... saya rindu dimasakin babi merah .. babi kecap .. ikan bakar ... sambel mentah.. sambel mangga ... kangkung belacan ... sluurrrrp!!!
Oalaaaah thole cah ngganteng .... mau nulis kangen simbok aja kok segini panjangnya
hahahahahahahaha
Wednesday, April 22, 2009
Bukan Gigi Biasa....
Beberapa hari kemarin aku ngimpi buroook sekali ...
aku terhimpit diantara ribuan gigi palsu
gigi-gigi palsu itu berteriak riuh rendah Agus jahat .. Agus jahat ...
katanya ngimpi sampe terasa ndak bisa bernapas
edan! sekalinya mimpi buruk kok yo ngimpiin gigi ...
mbok ya, sekali-kali ngimpi duet sama Rhoma Irama gitu lho.... eh, itu sih ndak mimpi buruk ya heheheheh
begitu terbangun, ndilalah di depan mataku kok yooo langsung ngeliat tiga buah gigi palsu dalam gelas yang berisi cairan pembersih gigi ...
Agus jahat! mereka berkata halaaaah halaaaaah ...
mimpi buruk kok ada part kedua-nya belakangan ini, aku memang berencana berpisah dengan gigi palsu bongkar pasang yang selama ini sudah setia menampilkan sisi estetis dari senyum manis makhluk kece bernama Agus Arya ...
berbagai macam suka duka sudah dilewati ... dari yang memalukan ...............sampai yang .......................DOUBLE memalukan hehehehehehe
seingatku, begini pengalamannya:
setting:
warung pinggir jalan sop kaki kambing Dua Saudara, Simpang Lima, Semarang
Agus item sedang horny-hornynya kepengin makan sop kaki dan diyakinkan sama pak dokter ahli pembuat gigi palsunya bahwa gigi buatannya mumpuni untuk diajak mbrakot tulang kambing
DAN SANG GIGI PALSU MENCELAT DENGAN INDAHNYA KEMUDIAN NYEMPLUNG KE DALAM SEMANGKUK SOP KAKI SEPASANG KEKASIH DI DEPAN MAKHLUK MANIS --YANG TIDAK MANIS LAGI-- BERNAMA AGUS ITEM
Olalalalalala .... BUMI TELANLAH AKU!!!
setting:
diskusi badai otak dengan para petinggi kantor Agus item sedang dalam status pede tingkat tinggi berbicara ini itu tentang ide-ide briliannya .... para petinggi kagum .... sampai
SANG GIGI PALSU LONCAT INDAH KETIKA CANDA TAWA YANG DITEBAR SAAT BADAI OTAK MENGHASILKAN CEKAKAKAN DAHSYAT DAN MEMPERSILAHKAN RONGGA MULUT AGAK KENDOR ... DAN SANG GIGI PALSU KEGIRANGAN MAU LIHAT DUNIA LUAR!
Olalalalala .. .BUMI TELANLAH AKU!!!! ...................................
Diputuskan untuk mengetatkan ikat pinggang dan menabung lebih riang supaya bisa menaman gigi ...
ada lagu menanam jagung di kebun kita
sekarang, ada lho lagu baru menanam gigi di gusi kita
tapi harus dibayar dengan biaya sangat mahal .. sigh ...
dan sekarang....
gigi palsu sadar posisinya akan hilang edar
gigi palsu meradang
aku diserang lewat mimpi buroooookkkk .... sigh ...........
Tuesday, April 21, 2009
Surat Kangen Yu Srintil
Raka,
Rinai hujan selalu saja berhasil membuat merindu.
tetesan air yang berarak-arak dari kejauhan
aroma manis tanah saat bergesekan dengan tetes air
seperti mekanis rel pemutar film yang memainkan momen saat saya pertama kali bertemu denganmu...
ndak pernah aku melankolis macam begini.
kenyang aku dengan paparan cerita roman picisan dari jaman aku masih kecil sampai sekarang.
kekasih yang merindu pasangannya yang jauh ada di seberang
kekasih yang selalu mengirimkan pesan singkat bertulis "Aku sayang kamu"
kekasih yang selalu bertanya "sudah makan belum?" di tiap rehat siang
dan berbagai macam perlakuan yang dianggap konyol lainnya... yang selalu aku baca di buku cerita, sinetron dan film kelas kacang goreng...
ternyata, yang konyol-konyol tadi...jadi ndak konyol sama sekali kalau sedang jatuh cinta
jopa japu tai asu roso keju ...
yang bau pun jadi berasa wangi ....
tapi aku ndak mau bercerita padamu tentang tai asu
atau tentang bau ...
kamu tentu tau kenapa aku merindu
aku merindu lelaki yang selalu menemaniku menikmati uap aroma biji kopi yang menyerah kalah ketika berkencan dengan air panas di dalam cangkir
aku merindu lelaki yang selalu melotot kagum setiap membuka kotak makannya berisi bolu kukus merekah sempurna dengan wangi pandan legit yang selalu aku beri untuknya
aku merindu lelaki yang selalu berhasil menjebol setiap pori-pori kulitku saat kulitnya menempel seperti lintah
aku selalu merindu lelaki yang selalu bilang aku nggak akan pernah bisa gendut meskipun di depan matanya perutku ini melambai-lambai seperti genderang marching band .... apa mau dikata, aku memang suka hal-hal gombal
merindu lelaki yang tak pernah menolak untuk bermain bersama rinai hujan sambil pelan-pelan kubuka kain yang membungkus tubuhnya dan aku lihat jelas kelaminnya gagah menyongsong rinai hujan... apa mau dikata, aku memang sedikit nakal dan liar
dan sekarang, saat aku menulis surat kangen ini
aroma biji kopi frustasi karena ditinggal pergi
bolu kukus wangi pandan, rekahannya melayu
pori-pori kulitku menguncup
dan kelaminku sudah siap-siap migrasi ke lemari pendingin
o iya, satu hal lagi Raka ...
Jaket yang kamu tinggalkan untukku sudah mulai ngambek menebarkan bau kecut karena aku ndak pernah rela melepasnya bergumul dengan mesin cuci.
samar, eksistensimu terasa setiap aku pakai jaket itu ....
iya, setiap kata yang ditulis di kertas ini ... aku membayangkan kamu sedang mesam mesem .. ngguyang guyu ... senyum-senyum di depanku ...
jauh dimata, dekat di hati bouw .... hehehehehe
aku ndak mau telpon ... nelpon kamu selalu meninggalkan residu lidah kelu dan mata mbrebes mili mau nangis ... percaya deh, ndak enak rasane'....
mending surat-suratan saja ya ...
sensasi membayangkan kamu menikmati lembar demi lembar surat ku ... jauh lebih cihuy dibanding aku nulis surel ... alias surat elektronik ... alias e-mail ....
menurutku, menulis e-mail kayak bersenggama dengan pekerja seks komersial .... tautan batiniahnya tereduksi gila-gilaan
Raka, rinai hujan masih setia menunggu aku selesai menulis surat ini ... Ia tak sabar mendengar kaki menandak menginjak tanah becek hasil persetubuhan tanah dan air
aaah ... nampaknya sekarang sensasi rinai hujan lebih menarik hati daripada berpanjang-panjang menulis surat untukmu
aku sudahi saja ya surat kangen tak berisi apa-apa kecuali kalimat-kalimat gombal ini ...
empat kali empat sama dengan enam belas
sempat tidak sempat harus dibalas
Salam rindu,
Srintil
(tulisan ndak penting ini dibuat jam 1 dini hari saat otak sudah menyerah untuk diajak kerja lembur)
Rinai hujan selalu saja berhasil membuat merindu.
tetesan air yang berarak-arak dari kejauhan
aroma manis tanah saat bergesekan dengan tetes air
seperti mekanis rel pemutar film yang memainkan momen saat saya pertama kali bertemu denganmu...
ndak pernah aku melankolis macam begini.
kenyang aku dengan paparan cerita roman picisan dari jaman aku masih kecil sampai sekarang.
kekasih yang merindu pasangannya yang jauh ada di seberang
kekasih yang selalu mengirimkan pesan singkat bertulis "Aku sayang kamu"
kekasih yang selalu bertanya "sudah makan belum?" di tiap rehat siang
dan berbagai macam perlakuan yang dianggap konyol lainnya... yang selalu aku baca di buku cerita, sinetron dan film kelas kacang goreng...
ternyata, yang konyol-konyol tadi...jadi ndak konyol sama sekali kalau sedang jatuh cinta
jopa japu tai asu roso keju ...
yang bau pun jadi berasa wangi ....
tapi aku ndak mau bercerita padamu tentang tai asu
atau tentang bau ...
kamu tentu tau kenapa aku merindu
aku merindu lelaki yang selalu menemaniku menikmati uap aroma biji kopi yang menyerah kalah ketika berkencan dengan air panas di dalam cangkir
aku merindu lelaki yang selalu melotot kagum setiap membuka kotak makannya berisi bolu kukus merekah sempurna dengan wangi pandan legit yang selalu aku beri untuknya
aku merindu lelaki yang selalu berhasil menjebol setiap pori-pori kulitku saat kulitnya menempel seperti lintah
aku selalu merindu lelaki yang selalu bilang aku nggak akan pernah bisa gendut meskipun di depan matanya perutku ini melambai-lambai seperti genderang marching band .... apa mau dikata, aku memang suka hal-hal gombal
merindu lelaki yang tak pernah menolak untuk bermain bersama rinai hujan sambil pelan-pelan kubuka kain yang membungkus tubuhnya dan aku lihat jelas kelaminnya gagah menyongsong rinai hujan... apa mau dikata, aku memang sedikit nakal dan liar
dan sekarang, saat aku menulis surat kangen ini
aroma biji kopi frustasi karena ditinggal pergi
bolu kukus wangi pandan, rekahannya melayu
pori-pori kulitku menguncup
dan kelaminku sudah siap-siap migrasi ke lemari pendingin
o iya, satu hal lagi Raka ...
Jaket yang kamu tinggalkan untukku sudah mulai ngambek menebarkan bau kecut karena aku ndak pernah rela melepasnya bergumul dengan mesin cuci.
samar, eksistensimu terasa setiap aku pakai jaket itu ....
iya, setiap kata yang ditulis di kertas ini ... aku membayangkan kamu sedang mesam mesem .. ngguyang guyu ... senyum-senyum di depanku ...
jauh dimata, dekat di hati bouw .... hehehehehe
aku ndak mau telpon ... nelpon kamu selalu meninggalkan residu lidah kelu dan mata mbrebes mili mau nangis ... percaya deh, ndak enak rasane'....
mending surat-suratan saja ya ...
sensasi membayangkan kamu menikmati lembar demi lembar surat ku ... jauh lebih cihuy dibanding aku nulis surel ... alias surat elektronik ... alias e-mail ....
menurutku, menulis e-mail kayak bersenggama dengan pekerja seks komersial .... tautan batiniahnya tereduksi gila-gilaan
Raka, rinai hujan masih setia menunggu aku selesai menulis surat ini ... Ia tak sabar mendengar kaki menandak menginjak tanah becek hasil persetubuhan tanah dan air
aaah ... nampaknya sekarang sensasi rinai hujan lebih menarik hati daripada berpanjang-panjang menulis surat untukmu
aku sudahi saja ya surat kangen tak berisi apa-apa kecuali kalimat-kalimat gombal ini ...
empat kali empat sama dengan enam belas
sempat tidak sempat harus dibalas
Salam rindu,
Srintil
(tulisan ndak penting ini dibuat jam 1 dini hari saat otak sudah menyerah untuk diajak kerja lembur)
Monday, April 06, 2009
Geng Wisma Palm
Kemarin, saya menikmati salah satu yang saya anggap menu utama dalam kombo relasi bernama "pacaran" ....
Nonton di bioskop berdua... sambil genit2an pegangan tangan heheheheheh
"The Shinjuku Incident" film-nya... Jacky Chan dan Daniel Wu, bintangnya.
Temanya sih sebenarnya ndak baru-baru amat... kisah imigran gelap Cina
Jacky Chan bermain bagus di film ini.... jadi orang baik yang terjebak pada situasi dan kondisi yang salah ...
tapi, lagi-lagi ... alih-alih fokus dengan isi filmnya ...
di awal-awal film, justru otakku seperti menghadirkan layar tancapnya sendiri ...
Saya jadi inget awal-awal merantau ke Jakarta
Dulu, ide untuk kuliah dan memulai hidup di Jakarta, jauh dari angan ....
Saya kepengin hidup yang datar-datar saja ... kepengin punya dinamika hidup seperti riak kecil di kolam yang kecil pula .. tenang.. tanpa kejutan besar disana sini.
Tapi sang hidup mengatakan hal yang berkebalikan.
Pada saat itu, Gusti Sing Paring Urip bilang saya harus memulai babak baru ... dan ke Jakarta adalah pintu dari babak baru itu.
Saya
"Bapak, kayaknya Agus ndak mau kuliah di Semarang deh .... aku mau nyoba kuliah di Jakarta"
Bapak
"Emang mau kuliah dimana? piye tho .. udah mahal-mahal dimasukin sekolah arsitek kok yooo njaluk sing ora-ora ... arep maring Jakarta... kuliah ning Jakarta ... emange' ora butuh duit gedhe opo piye?"
terjemahannya: "emangnye lo kesane kagak pake duit??? aneh-aneh aje pikiran lo .. udah mahal-mahal gue masukkin kuliah jurusan arsitek juga!"
Saya
"Aku mau nyoba kuliah di UI Pak ... D-3 Komunikasi aja!"
Bapak
"Emang berapa biaya kuliahnya kalau kamu keterima disana?"
Saya
"Pokoknya taun pertama ... termasuk sama tetek bengeknya yaaaa .. sekitar 5 juta pak!"
Bapak kemudian masuk ke kamar .. dan keluar membawa segepok uang
Bapak
"Nih ya .... ini uang 5 juta ... pilihannya sekarang adalah, kamu boleh ambil uang ini.. pergi ke Jakarta .. jangan balik sebelum keterima di UI ... dan satu tahun pertama, TIDAK SEPESER PUN UANG selain uang ini yang akan aku beri!"
Saya ambil opsi itu ....
Si Mamah waktu itu dilarang memberi uang sepeser pun sama si Bapak...
uang tabungan hanya 4 jutaan waktu itu ...
saya nekad ....
pergi lah saya ke Jakarta
Gusti Sing Paring Urip menepati janjinya... saya diterima di UI
problem selanjutnya menemukan kost yang muuuuuraaaaah buanget ....
"Wisma Palm" nama kost-nya .... ditengah kebun di daerah Kukusan Kelurahan .... tempatnya serem ... Jin aja males buang anaknya di tempat itu ...
katanya berhantu .. makanya nggak laku
dan memang berhantu ... gimana ndak ... dari 16 kamar ... waktu itu cuma terisi satu kamar saja .. itu pun tidak ditinggali .. tak ada kabar berita ... ia menghilang begitu saja.
tapi murah sekali .. hanya 60 ribu rupiah saja sebulannya ..
"Wisma Palm" mulai terisi oleh tiga orang rantau ... mari aku perkenalkan
Iis Juli Arnowo
mahasiswa rantau dari Bali .... tampilan macam kentang ... bulet .. putih ... dengan raut wajah yang selalu penuh senyum.
Agus Hariyo Purnomo
Mahasiswa rantau dari Semarang ... tampilan kurus kering kurang gizi ... dengan ambisi mau hidup sukses di kota besar layaknya anak-anak perantauan lainnya
Dwi Sandi Nafia
mahasiswa berdarah menado yang menghabiskan masa kecilnya di sebuah rumah yatim piatu di daerah Cipanas karena orang tuanya menjadi TKW di Jepang.... jago main gitar ... punya mimpi membahagiakan adik semata wayangnya supaya ndak mengalami getir hidup seperti yang Sandi alami
bertiga kami waktu itu membangun support sistem untuk satu sama lain
saling menguatkan
saling memotivasi
saling mengingatkan
dan kadang-kadang juga berantem hebat ...
sekarang,
Iis Juli Arnowo sudah sukses hidupnya! jadi pengusaha jasa konsultasi teknis penyiaran untuk tv lokal seantero indonesia
Dwi Sandi sudah sukse pula hidupnya! jadi cameraman handal di sebuah TV Swasta terkemuka
dan saya? ... saya sangat menikmati hidup dengan semua detil-detilnya ....
sehabis filmnya terputar ... selain saya terharu dengan ceritanya ....
saya juga rindu dengan "Geng Wisma Palm"!!!
reuni-an aaaah minggu depan
Sunday, April 05, 2009
Romantis Ala Kami ....
Sudah lama ndak pernah nulis-nulis ndak penting macam begini ... makanya, aku kok bingung ya mau memulai dari mana... yo wis, jadikan saja tulisan ini sebagai kumpulan nukilan kejadian antara saya dan boo boo yang terjadi beberapa minggu lalu ...
Berikut kumpulan sempalan pembicaraannya:
Saya
"Boo boo .... aku kangen deh! i love you boo boo!"
Boo Boo
"YOOOOOIIIIII popo!"
--wooooww ... sungguh jawaban ekstra romantis hahahahahha--
Saya
"Aku kok dipanggil popo?"
Boo Boo
"Hippotatamus ....."
--wooooow .. saya baru tahu kalau KUDA NIL memuat makna panggilan sayang--
..........................
Sempalan pembicaraan ini terjadi saat saya dan boo boo menghabiskan waktu menyenangkan, "ngopi-ngopi cantik" dengan Mas Fa, Kak Novi, Mas Anton, Kak Cink Cink dan Mas Sebastian .....
Saya
"Kok diem aja?! .... malu ya? ... Mbok yao nimbrung gitu lho kalo lagi pada ngobrol"
Boo Boo
"Ah macam mana pulak ... kalian kan sudah ramai ... aku dengarkan saja lah ... aku bingung soalnya popo ... yang satu belum tuntas ngomong .. yang lain sudah sambar menyambar menjadi satu... nanti salah pulak aku menanggapinya", -batak mode on.
--wooowww .... ternyata kami kalau ngumpul ngobrol-ngobrol menurut dia sudah selayak ramai dan cepatnya kereta api jepang shinkansen hahahahahaha--
Saya
"Enak kan Mango Tofu-nya?!"
Boo Boo
"Bah ... po, mending besok minggu kita makan kembang tahu yang di pasar itu lho ... yang kuahnya gula jahe itu ... lebih enak itu po... dan lebih murah ... yang ini NGGAK MANIS!.... besok kita ajak lah mereka makan durian medan di KOTA ... lebih puas po!"
--woooow.... alamat cepet kaya nih hahahahah ... boo boo-ku selayaknya salah satu dasa darma pramuka ... HEMAT, CERMAT DAN BERSAHAJA .... serta RAJIN, TRAMPIL DAN GEMBIRA hahahahahaha--
Cink Cink
"Aduh ... oleh-oleh ini SIAPA YANG MAU YA?"
Saya
"Buat gue aja!"
Boo boo
"Bah!!! buat apa pulak BORGOL BERBUNGKUS BELUDRU PUTIH macam tu?!"
--wooooww ... perlu pelajaran KINKY-isme nih kayaknya dia hahahahahaa--
..........................
Semenjak Boo boo punya kartu kredit yang menawarkan banyak potongan harga 50% untuk makan di restoran-restoran mahal .... kami punya ritual baru ... BERBURU RESTORAN DISCOUNT!
Boo boo
"Aduh ... nggak ada yang SUKSES nih kita hunting restorannya"
Saya
"Emang kenapa sih?"
Boo boo
"Mungkin karena harga discount... kenikmatannya juga kena RABAT!"
--Iiiiihhh...........SOK banget sih! hahahahahahaha--
..........................
Boo boo
"Beli apa?"
Saya
"Beli kue-kue basah buat kita makan di kost ... panada, papais pisang, sama kue cucur"
Boo boo
"KUE CUCUR ANGET-ANGET!"
Saya
" ..............????!!!! maksudnya apaan? ndak ada angin ndak ada ujan kok nyeletuk begitu"
Boo Boo
"KUE CUCUR ANGET-ANGET ... MUKE LU ANCUR BANGET.... gitu lhoooo popo!" --raut wajah mesam mesem maksudnya bercanda tapi kok ya garing jatuhnya yaa--
Saya
".......?????????!!!!!!!!!
--ADA YANG MAU NGGAK DAPET JATAH KAYAKNYA MALAM INI hahahahahah--
..........................
Duh .... tak sabar menunggu kembalinya akhir pekan .....
Subscribe to:
Posts (Atom)