Tak pernah terpikir kalau saya bisa sedikit mencuri sedikit damai disini ...
Asyik saya bermain dengan cangkir mungil di depanku sekarang ...
Kupegang dan kuputar searah jarum jam tanpa sadar ...
menikmati sekali uap air panas bercampur kopi arabica naik ke udara dan singgah di dua lubang hidung saya meruapkan aroma yang menenangkan ...
saya tak pernah suka rasa kopi ...
tapi saya suka aromanya ...
tak ada yang salah dengan itu bukan?
sesedih yang terbilang ...
saya selalu merasa bersalah ketika kedamaian sedikit terusik, ketika si air bercampur bubuk kopi itu sudah kelelahan meruapkan aromanya ke udara ...
lebih bersalah lagi ketika saya harus memanggil sang pelayan untuk cangkir kedua .. kesempatan kedua menikmati nikmatnya ...
sungguh aneh bagaimana rasa damai itu terbawa ...
baiklah,
ujung dari kedai kopi ini akan saya klaim sebagai lahan pribadi. Mungkin, kalau sang pemiliknya mengijinkan... bolehlah ku sewa saja ujung ruangan ini dan tak membolehkannya terduduki dengan yang lain kecuali saya semata.
sayangnya tak boleh ...
boleh percaya, tidak pun boleh... pernah kuminta hal sedemikian. Cuma dibalas senyum. Kampret, bukan senyuman yang kuperlu...
Aaaaah... lupa saya mengenalkan diri nampaknya padamu ...
panggil saya Arya ... Arya Wardhana.
maaf, saya lupa mengambilkan kursi untukmu...
tunggu sebentar ...
................................................
Ok, sampai dimana kita tadi ...
ya ya ya ... tiap orang punya secuil apapun yang bisa dilabeli mediumnya untuk mencuri sedikit rasa tenang ...
saya ?
well, kamu sedang melihat secuil itu disini heheheh ...
duduk manis dulu di sebelahku ...
apa? kedamaian buatmu? aduh, maaf kawan... kedamaian saya disini cuma dilambari aroma uap kopi dan musik lamat-lamat di ujung pengeras suara di sana yang kadang-kadang mengeluarkan bunyi-bunyian yang tak bisa kupahami maknanya.
Psssst ... sebenarnya aku punya rahasia kecil ... sedikit disana .. sedikit disini ...
dekatkan telingamu!
baik, di ujung berseberangan percis dengan kita duduk ... aku sering melihat pertengkaran kecil suami istri yang belakangan ini kutahu nama si perempuan adalah Karmila ... si lelaki bernama Fajar ...
Karmila pernah protes katanya Fajar tak suka lagi dengan bentuk tubuhnya .. ahahahaha rajukan khas perempuan ... apakah terjemahan kata jujur untuk mereka, para perempuan ya? seringkali kulihat Fajar kelimpungan mencari jawaban yang memuaskan istrinya ... apakah jujur itu menurut mereka , para perempuan? mungkin Fajar perlu lebih peka rasa ... tiap perempuan kupikir hanya perlu rasa kenyamanan bahwa dirinya sepenuhnya dicinta ... ketika rasa itu sudah mereka dapat ... aku rasa ya, mereka tak akan peduli apakah yang keluar dari lelaki itu bohong atau sungguhan .. sungguh!
Aku salah?
kalau aku salah ... ya biarkan saja ... biarkan saja saya ada di bagian lain dari sisi koin .. dan kamu ada dibagian berseberangan
Fajar dan Karmila ... mengabaikan mereka sering bertengkar kecil disini... tapi sebenarnya mereka sama denganku... mereka berusaha mencari secuil lahan damai disini ... dimana mereka bisa secara tenang melakukan bicara antar dua hati ... siapa berbohong pada siapa .. siapa berbohong apa ... nggak masalah kayaknya buat mereka ... kalau hati plong, sedikit bohong bisa dianggap kosong-kosong hahahahah
Kalau nanti siang sempat, kembali ke sini bersamaku ... berani taruhan, di kursi sofa tengah ruangan kedai kopi ini kau temui lelaki bernama Lucky... ini kutau setelah kucuri dengar si peracik kopi menyapanya, "Selamat siang Mas Lucky ... kopi susu, susunya tanpa lemak kan?" ...
perhatikan seksama ketika Ia memulai ritual menikmati secangkir kopinya ... hemmm, kujamin kau akan dengan rela mengendurkan otot-otot di sekitar rahang dan mulutmu ternganga penuh nafsu melihat jakunnya turun naik memompa air kopi susu dari mulut turun ke kerongkongannya ... tak pernah saya lihat ada lelaki yang menaik turun kan jakunnya sedemikian seksi dan menggoda ... hahahahah kau semakin memandangku dengan aneh pastinya ... bagaimana kuterjemahkan kata seksi dengan aktifitas satu organ manusia yang kalau bahasa jawanya, aku kasih tau, namanya kolomenjing itu beraksi ... cihuy cuuuy!
Nanti aku akan bercerita bagaimana satu orang lelaki di ruangan ini berhasil membuat saya terkunci tak beranjak pergi dari kursi ini ... dan merasa bahwa sang penguasa waktu juga dengan rela mengunci detik sampai ia tak mampu bergeming ...
RAKA ..............
R-A-K-A namanya .........
nanti,
ku kan bercerita banyak tentangnya .........
uap kopimu tak bersisa ....
saatnya kau pesan satu cangkir kopi lagi ....
mari ..........
2 comments:
aku suka hujan.... atau aroma therapy lavender...
itu secuil kedamaianku... =)
:) setiap orang punya versinya sendiri tentang secuil kedamaiannya dear gogo :)
Post a Comment