Monday, July 13, 2009

Perjalanan Arya (Part 6)


Give Me S.E.X

Tidak ada yang mengalahkan nuansa hati yang bernyanyi ...
Pada satu saat, saya pernah menyaksikan bagaimana matahari bersembunyi malu karena bara panasnya mengaku kalah telak pada nuansa hati yang bernyanyi ..

Itu yang terjadi saat ini, di dalam sebuah kedai kopi ....

dua hati sedang berdansa ....


"Kamu lihat bulatan merah matahari senja itu Raka?"


"Ada apa Arya?"


"Mau rasanya kusiram ia supaya padam dan waktu berhenti karena bola merah itu menghentikan isyaratnya untuk sang waktu bergulir"

-- tiba-tiba bibirku ditutup rindu--

saya membiarkan bibirnya meloloskan tulang ...
meluruhkan setiap sendi


aku membiarkan sensasi hangat menyelusup, menebarkan rasa yang membuat setiap pori mengembang sempurna untuk dengan rakus menikmati setiap detik tebaran rasa ....


sentuhan kulitnya menerbitkan rasa enggan untuk membiarkan ia beranjak satu mili pun ...


kubiarkan raga mengusir setiap helai kain yang menempel di kulit


aku ingin setiap pori bernyanyi seperti katak yang menandak menarikan tarian pemanggil hujan ...

tubuhnya hangat seperti bara api ...
setiap pagutannya memantikkan pendar sang surya si empunya cahaya


wahai pemberi hangat ...
aku ingin kau masuki setiap relung-relungnya ...


perkosa aku!


tetesan keringatmu ...

cengkraman tanganmu di bahuku ...

gigitanku di bahumu ...

begitu kau masuk ...

saya tahu ...

detik itu pula ...

saya merindumu ...

(bersambung)

Klik: Perjalanan Arya (Part 5)


3 comments:

Farrel Fortunatus said...

puisinya menggelegak dan menggelorakan hasrat....

Arya said...

dear farel :) ini cuma bagian kecil dari perjalanan Arya :) tetap terus ikuti Perjalanan Arya ya :)

Gogo Caroselle said...

Awwww.... aryaaa.... hehehe... it's sweet... =)

Anw, aku uda ada posting baru lo.. Care to check it out? =)