Wednesday, December 02, 2009

The Mirror



Malam ini, ditengah kepungan pekerjaan dengan tenggat waktu yang berurutan, aku memutuskan untuk pulang.


Otakku sudah kebas dan rasanya sudah tidak mampu digerakkan.

Pada satu titik, manusia terpaksa sadar bahwa Ia dipenjara dengan keterbatasan.

Lelah sekali rasanya.

Aku mau sendirian.

Setelah mencuri segar dengan guyuran air dingin, berdiri aku di depan cermin.

Lama sekali.

Saat butuh dikuatkan, sebelum aku berkeluh kesah sama Gusti Sing Paring Urip, aku mencari kekuatan dengan caraku sendiri.

Bercermin.

Lama sekali.

Aku perhatikan detilnya.

Aku biarkan setiap pori di kulit terbuka dan bercerita.

bercerita mengingatkan.

Ajaib ya, bagaimana setiap indra itu punya bahasanya sendiri untuk berkata-kata.

Pantulan di cermin malam ini bercerita banyak sekali padaku.

Aaah, ternyata, aku cinta sekali dengan hidupku.

Dengan segala kelebihan dan kekurangannya, aku menjalani hidup yang penuh.

Pantulan diriku di cermin mengingatkan bahwa aku mencintai apa yang aku kerjakan untuk hidup.

Dengan segala romantikanya, aku punya pekerjaan yang menyenangkan. Setiap saat, ia memberikan spektrum rasa yang berbeda-beda.

Lelah itu biasa, toh sampai saat ini aku hampir selalu berhasil melalui masa-masa surut dengan selamat.

Aku punya orang-orang dalam lingkar paling dalam di hidupku yang mencintai dan tidak memaknai rasa cinta yang ada sebagai sebuah keniscayaan tapi sebagai satu hal yang harus dihargai dengan usaha dan ketulusan.

Kalaupun aku sedang sedih sangat... aku punya banyak cara untuk memanipulasi rasa sedih sampai kemudian rasa sedih berganti suka

Tokoh Elaine di serial Ally Mc Beal kesukaanku pernah menyuarakan satu cara yang tanpa sadar aku sering lakukan untuk mengusir lara.

"Happy is easy ... first, you act happy ... put your biggest smile ... be a clown ... people see you as a happy person ... and eventually, at the end, you will see yourself as a happy person"

well, what do you know .... bahagia juga bisa berangkat dari kepalsuan ... segetir yang terbilang, itu kenyataan... aku buktinya.

Mungkin, ini yang dimaksud menyebarkan gelombang positif pada semesta dan semesta mengganjar balik setimpal.

Pantulan di cermin juga bilang aku orang yang punya banyak mimpi.

mimpi yang selalu berhasil menggandengku melewati masa-masa yang aku anggap paling sulit dalam setiap periode hidup.

ajaib, bagaimana imaji yang belum kasat mata bisa memberikan energi hidup yang besar untuk kita ya?

Kalau ada satu hal yang aku minta jangan diambil dari diriku ... maka hal tersebut adalah kemampuanku untuk terus bermimpi.

mengerikan sekali, kalau aku sudah tidak bisa bermimpi.

seperti mobil mewah tanpa bensin.

Ia tak akan bisa pergi kemana-mana.

lama sekali aku bercermin.

Gusti Sing Paring Urip, tadinya aku mau mengeluh dan bercerita sedih padaMU

tapi nampaknya, aku berujung dengan bersyukur.

Aku tidur dulu.

Aku capek.

menjelang dini hari, aku bangun.

tidak untuk bermimpi.

pekerjaan dengan tenggat waktu yang berurut sudah menunggu.


No comments: