Tuesday, February 03, 2009

Batu Baterai di Mataku ....


Semalam, seorang sahabat berkeluh kesah ...

Bagaimana Ia merasa bahwa saat ini adalah masa-masa paling berat dalam fase hidupnya

Sedih mendengar sahabat saya ini bercerita...
Dulu, awal merantau ke Jakarta, Ia salah satu orang yang menemani saya melewati masa-masa sulit. Pertemanan saya dengannya sudah teruji melewati masa tidak menyenangkan.

Kami sekarang beda kota. Sungguh prihatin rasanya mendengar orang yang selalu saya anggap sebagai pribadi yang kuat ... yang dulu selalu saya jadikan salah satu sosok yang menguatkan di saat sulit, ambruk dan terkesan tanpa daya.

Mas Bayu namanya...

Dulu, Mas Bayu dan Mbak Niken --yang sekarang menjadi istrinya-- menganggap saya anak bawang hehehe ... uang saya--yang waktu itu pun tak seberapa jumlahnya, haram katanya untuk keluar dari dompet kalau mereka mengajak saya senang-senang ... kalau saya sedang rindu dengan rumah, mereka akan memaksa saya untuk tidur di rumah salah satu dari mereka, supaya saya bisa menikmati betapa menyenangkannya makan malam bersama di meja makan atau asyiknya karaoke di ruang keluarga ...

Mereka berdua sekarang tinggal di Papua.

Mas Bayu dan Mbak Niken,

Saat ini saya sedang terkagum-kagum dengan laptop baru yang belum lama ini saya beli ... kagum sekali dengan performa baterainya yang sungguh dahsyat!

baterai laptop baru saya ini memungkinkan untuk digunakan bekerja luar ruang dan tahan berjam-jam tanpa perlu menghubungkan adaptornya dengan stop kontak listrik.

dalam buku panduan penggunaannya, saya membaca .. bahwa, untuk menjaga agar performa baterai tetap dalam kondisi prima... disarankan untuk pada periode tertentu melakukan kalibrasi pada si baterai

K-A-L-I-B-R-A-S-I

Apakah KALIBRASI itu ... katanya, ketika batu baterai yang kita pakai sudah di isi penuh 100% ... perbudaklah baterai tersebut sampai ia habis daya dan jatuh di 0% ... matikan laptop ... lepas sang baterai .. tunggu beberapa saat, jangan digunakan ... baru kemudian isi ulang kembali sampai ia mencapai daya maksimal 100%

dan niscaya, si baterai akan setia menampilkan performa maksimalnya meskipun sudah sekian kalinya digunakan ...

Aku pikir,

Kita ini seperti baterai pada laptop itu ...

Semakin kita beranjak tua ...

daya tahan kita untuk menghadapi beban hidup akan berangsur-angsur menurun ...

bagaimana cara Gusti Sing Paring Urip merawat kita supaya kita selalu ada dalam performa maksimal untuk menjalani hidup ?..

tidak ada cara lain, kecuali melakukan KALIBRASI

pada periode tertentu ....

Ia ... Gusti Sing Paring Urip akan MENGGUNAKAN kita untuk melakukan PEKERJAAN-NYA sampai akhirnya kita akan lemas tak berdaya di titik 0%

kemudian, kita akan dibiarkan dulu sendirian beberapa saat ...

baru sesudah itu ... Ia akan mengisi ulang kembali baterai kita sampai akhirnya hidup kita ini kembali penuh ...

Mas Bayu, Mbak Niken ...

Mungkin Gusti Yang Memberi Hidup sedang melakukan kalibrasi pada baterai Mas dan Mbak ...

supaya Mas dan Mbak selalu bisa menikmati hidup yang penuh ...

Sing sabar yo Mas ... sing sabar yo Mbak ...

Aku turut berdoa untuk kalian ...

karena aku selalu percaya, salah satu esensi dari keajaiban doa ... adalah sabar ...

Kalau ada rejeki, semoga aku bisa menyambangi kalian ke Papua ...




2 comments:

lucky said...

kenapa aku selalu trenyuh, mengharu biru klo menyambangi blogmu ya mas???

SRRROOOTS (ups maaf)
*pagi-pagi gini udah brebes mili, untung lagi ga kerja ni....*

Anonymous said...

Mas Agus....
Makasih ya buat tulisan2 nya...
Sungguh jadi inspirasi hidup saat ini...