Monday, February 09, 2009

Samson, Ibu dan Rasa Sepi


Pagi ini, di dalam bus ... dalam perjalanan menuju kantor

saya melihat satu kejadian.

tiga baris dibelakang saya duduklah seorang Ibu paruh baya dengan anaknya, berseragam abu-abu.

Mungkin dulu, Ibu ini menikah di usia yang sudah berumur ...

Jadi, ketika sang anak sedang mekar-mekarnya jadi perawan ...

Sang Ibu sudah sudah berumur lebih kurang 50 tahun kalau aku tidak salah menakar ....

selewat, saya lihat sang Ibu bercerita panjang lebar dan si anak sepertinya diam, tak mengacuhkan cerita sang Ibu dan asik dengan telepon genggamnya.

sampai kemudian, tiba-tiba sang anak berkata ketus

"Duh Mamah bisa diem nggak sih??..."

--------------------

Darah saya langsung naik ke kepala

Huh.. anak tak mengerti diuntung!

Adik cantik, ketika kamu cuma bisa menangis menjerit saat sakit panas... menangis tidak berhenti malam hari .. ku rasa, Ibumu tak pernah berkata,

"Nak, kamu bawel sekali sih! bisa diem nggak??? Ibu mau tidur tauk!"

Adik cantik, mungkin saja Ibumu ingin memaksimal kan waktu berbicara denganmu anaknya yang terkasih .. karena habislah waktunya dari pagi sampai sore bekerja supaya beliau bisa membelikan handphone canggih yang kau pakai sekarang...

---------------------

Saya jadi teringat dengan kondisi si Mamah ...

Si Mamah adalah versi hidup dari legenda Samson buat kami --saya dan Aan, adik saya--

beliau adalah perempuan terkuat yang pernah kami kenal ...

dan dia tidak seperti Samson di film "Samson Betawi" yang ketika bulu keteknya di cukur habis .. habis pula kedigdayaannya ...

beliau berhasil membawa kami selamat dan mengambil pelajaran dari semua hal yang terjadi dalam hidup kami ...

beberapa waktu yang lalu, saat kami punya kesempatan berkumpul dan ngopi-ngopi

beliau berkata,

"Agus .. Adek .. kalau Mamah minta di telp sama kalian dan aku bicara panjang lebar tentang hal-hal yang menurut kalian nggak penting ... dimaklumi ya nak ...
mungkin Mamah cuma pengen punya lebih banyak momen menyenangkan dengan anak-anaknya ...
semakin tua, semakin mudah nampaknya kita kesepian dan merasa nggak berguna banyak lagi buat anak-anaknya ... melihat anak-anakku berhasil dalam hidupnya selalu saja bikin aku merasa bersyukur bahwa kalian sudah jadi manusia yang tahu apa yang dimau dan bagaimana kamu mau menjalani hidup ... cuma, nak .. disisi lain, aku sering merasa sepi .... jadi, pahami aku ya nak"

.... Iya Mamah .... kamu boleh bicara denganku kapan pun engkau mau

3 comments:

Anonymous said...

ak suka sebel juga kalo liat anak kasar ma orang tuanya. meski kadang ak juga begitu trus langsung nyesel banget deh.
ak suka banget baca tulisan2 mas agus tentang hubungan mas agus dengan ibu mas. begitu dalam dan intim dan cara ibu suharry mendidik mas agus dan mas aan begitu mengena dan otentik. T-O-P B-G-T deh. ak harap suatu hari nanti kl ku dah punya anak bisa mendidik dengan begitu baik dan ga jaim. hehe. btw, lam kenal ya, mas. dah lama buanget baca blogmu tapi baru brani unjuk komen skr. pengecut ih

Ina Melina said...

terharu.....membiru....teringat ibu yang sekarang dipangkuan Tuhan...Juga ayah yang jauh di pulau orang..

apa kabar mas agus.....ga mam siang di tendean lagi?

Anonymous said...

Kembali aku tersentil dengan tulisanmu, Mas....
Makasih sudah menginspirasi hidup orang banyak ya Mas...
Tuhan memberkati selalu..