Tuesday, January 19, 2010

Duel persetubuhan (Teh dan Kopi)


Saat gelap di usir terang, Teh berdiri telanjang.

Wahai lelakiku,

atas nama embun setengah membeku yang diperkosa matahari saat Ia mulai terbangun perlahan,

Aku memujamu.

Kita berkendara, engkau kereta emas, dan aku saisnya.

Tenang

Pelan

Hanyut

Tenang

Pelan

Hanyut

Berkali-kali

lagi

lagi

Tinggalkan kelaminmu

dan biarkan aku menjilati jiwamu

lima kali kecepatan suara, nyawamu aku bawa pergi

masuki aku pelan

sampai aku meleleh

sampai aku mengutuk

karena, engkau tak ada sebentar lagi

seperti gelap diusir terang.

...................................................................................

Kopi setia menunggu matahari kecemplung kolam

dan engkau datang.

Wahai lelakiku,

atas nama birahi dan segala keliaran binatang,

Kopi memujamu.

nafsu

nafsu

nafsu

Aku beri hentakan seperti denyut lahar yang tak betah ada di dalam.

kasar

mencengangkan

aku jamin, engkau akan berdansa dengan keliaran semesta

tinggalkan kepalamu di rumah

biarkan ujung penismu berkuasa

saat engkau nikmati damai dalam liar

siapa yang butuh tenang?

setan! engkau direnggut

saat terang datang


note:
gambar dipinjam dari www.gettyimages.com

No comments: