Tuesday, December 13, 2005

hmmppphhh .....



ini cerita yang kudengar hari ini ... setiap detik ... setiap momen ... begitu berharga rupanya untuk diceritakan kembali, atau bahkan kusimpan sendiri. ah , tapi aku memilih untuk menulisnya ... bukan untuk yang lain ... tapi untukku

Jumat, 3 agustus 2004 , selepas sholat jumat , sewaktu makan siang....

Kalau kau baca kumpulan cerpen Seno Gumira Ajidarma "Jazz, Parfum, dan Insiden" kamu akan temukan sebuah nama di akhir babnya ... Alina ... nama itu tetap lekat di ingatan meskipun aku membaca buku ini pertama kalinya bertahun-tahun yang lalu .. bahkan buku ini aku terus berulang kali baca sampai sekarang ... bagaimana aku terpesona dengan cara Seno Gumira Ajidarma, mengubah satu kumpulan huruf A + L + I + N + A , menjadi sosok yang sangat nyata bagiku ... seperti melihat sesosok yang transparan .. kau bisa liat darah berpindah lajur melalui nadi-nadi ... kau bisa lihat kegelisahan hatinya ... dan kau bisa menjelmakan dia melalui pikiranmu ... huaaahhh, Alina ... kowé pancen muaaannteppp tenannn !!!!!

nama Alina terus aku simpan di lemari memori bawah sadar .. sampai akhirnya siang ini .. seorang wanita datang padaku ... ALINA ... nama itu akan kupakai untuk dia kali ini ... maafkan mas Seno Gumira, ketika kau membaca ini .. anda boleh menggugat untuk minta bagian royalti dari setiap keuntungan komersil yang bisa didapat ... hehehe secara padahal, blog ini sangat gruaaaatissss untuk dinikmati.

Wanita ini menangis...

apa rasanya hidup tanpa musik ... tanpa lagu ... setiap momennya

selalu bisa dicari "soundtrack"nya sebagai penanda memori biar kita tidak segampang itu melupakannya ....

(mulailah coba kau hadirkan satu alunan lagu sebagai pengiring ..

hemmm , aku sedang melakukannya sekarang ... aku tahu lagu yang tepat ... mari-mari ... kubantu kau untuk mendapatkan lagu yang tepat pada scene ini)

"Selepas kau pergi
Tinggallah disini kusendiri
Kumerasakan sesuatu
Yang tlah hilang di dalam hidupku"


aaahh, lagu lama terulang kembali ... manusia bertemu ... manusia jatuh cinta ... manusia patah hati ... manusia bertemu .. bercinta .. patah hati ... lalu mati

"dangkal nggak sih hari gini gue curhat begini bo'... ah, aku minta maaf ya, jauh-jauh datang janji makan siang secara gue cuma bikin lo nggak jadi makan... hics hics"

.........yah , Alina , kau datang pada orang yang tepat
aku senang kamu datang padaku, saat ini pun aku sedang ada di titik nadir ... belakangan ini aku kadang sering merasa tidak dibutuhkan ... aku kadang sering merasa menjadi orang yang sepertinya tidak layak untuk diperjuangkan ... untuk dimiliki ... aku senang kamu datang ... aku punya antusias yang kamu perlukan ketika seseorang butuh untuk di dengarkan ... tumpahkan saja padaku.

(mari hadirkan kembali potongan lagu yang tadi ....)

"Dalam lubuk hatimu
Ku yakin kau pun sebenarnya tak
Inginkan lepas dariku
Taukah kau kini kuterluka"


....... yah , Alina, ketika kau mencinta .. kebohongan pun menjadi satu realitas yang rela kau telan hidup-hidup, seperti ketika aku harus menelan ikan mentah di restoran jepang ... terus terang Alina, jangan pernah kau ajak aku lagi menelan ikan mentah ... aku benci meskipun di rautku tergambar kata : "lumayan kok , tapi kok nggak seenak yang aku pikirkan ya?"
Alina, jangan menjadi naif karena mencinta ... bahkan ketika kamu harus melacurkan apa yang selama ini menjadi panduan mencari pasangan ... jangan menjadi pelacur seperti ku ... aku ini sekarang menjadi pelacur ... tidak kah kau lihat luka bakar dikeningku bekas stempel ini : PELACUR
Alina ... jangan ya Alina .... jangan ...

(mari, aku ajak kau menyambung potongan lagu yang belum usai tadi)

"Bantu aku membencimu
Kuterlalu mencintaimu
Dirimu begitu
Berarti untukku"

"Kau telah mencinta
Dan dicintai kekasihmu
Ini tak adil bagiku
Hilanglah dambaku datanglah duka"


aahh ini Alina ... adalah cerita lama bagiku ... pada satu masa aku ada di posisinya ... aku korbankan semuanya dan pergi untuknya ... satu bulan kemudian Alina, tahukah kau? aku seperti menelan satu botol penuh pil kina ... kepahitan sampai menekan jantung ... percuma aku muntahkan... rasa pahitnya masih ada disana.
Alina .. muntahkan saja air mata sekarang , dan yakinlah, kamu tak akan pernah merasa menelan satu botol penuh pil kina.

(sebentar lagi teman-teman, potongan lagu ini sebentar lagi usai)

"Bantu aku membencimu
Kuterlalu mencintaimu
Dirimu begitu
Berarti untukku.. "

"Lupakanku dalam tidurmu
Yang pernah mencintaimu
Kau memang tercipta
Bukanlah untukku "


Alina .... ketika kamu merasa apa yang tidak dia rasa ... ketika kamu berpikir apa yang dia tidak pikirkan ... ketika kamu melihat apa yang tidak dia lihat ... jangan merasa terpuruk Alina ... kamu bisa datang padaku ... aku pelacur baik hati yang hanya menjajakan kelaminnya tapi tidak nuraninya ... mari aku peluk dan kamu bisa rasakan kesejukan sedikit siang ini

"gusye ... gue sedih banget .. hics hics hics hics hics"

leleran air matanya bukan leleran kesedihan buatku.


No comments: