Tuesday, December 13, 2005

Nostalgia Masa berpacaran

Minggu pagi dini hari

jam empat pagi saya sudah terbangun. susah sekali untuk melanjutkan tidur... akhirnya saya baca buku kumpulan cerpen dari pengarang favorit saya, Seno Gumira Ajidarma... "Jazz, Parfum dan Insiden" judulnya. Saya paling suka bagian akhir dari buku ini ... buku ini sudah saya baca berulang kali dan setiap saat saya selalu menantikan untuk bisa membaca epilognya .. atau kadang-kadang saya lompat langsung ke bagian epilog... bagian epilog buku ini sebenarnya juga merupakan penggalan dari buku kumpulan cerpen Seno Gumira yang lain .. judul epilognya "Sepotong Senja Untuk Alina" ... alina, nama yang bagus... sebagus bagaimana Seno menggambarkan perasaan sentimentil yang terpicu karena satu bagian kecil kejadian yang kadang-kadang lewat begitu saja kalau kita tidak jeli .... saya sangat suka bagian dimana si "aku" sebagai pusat cerita mengungkapkan bagaimana dia akan mengerat bagian matahari yang tenggelam kala senja di pantai .. bagian semburat oranye keemasan ketika senja ... memotong.. mengguntingnya ... dan memasukkan kedalam amplop untuk dikirimkan buat alina ...

satu potong kejadian , sebuah benda, seringkali bagian kecilnya justru bisa membuat orang teringat pada satu waktu , satu momen, atau mungkin seseorang yang pernah atau bahkan masih sangat berarti buat hidupnya ... seperti saya dan ...........................................................


CAT MINYAK
dulu, sewaktu saya masih tinggal dan bekerja di Semarang... akhirnya saya menemukan "sang opium" ... ehmm atau mungkin untuk saat ini mari kita sebut dia "my ex-opium" :) ... saya mengenalnya ketika pada waktu itu saya bekerja pada satu station radio yang lumayan terkenal di semarang ... dia bekerja pada satu perusahaan sekuritas dan pada saat itu, "opium" menjadi salah satu narasumber saya untuk feature soft news ekonomi pada satu program morning show, dan saya bertugas sebagai produser program tersebut... "opium" membetot semua perhatian saya (dan juga perasaan pastinya) dengan karismanya , pengetahuannya, dan yang paling terutama adalah kesederhanaannya .... dari semuanya tentang "opium" ... saya tahu satu hal bahwa "opium" mempunyai obsesi untuk menjadi seorang pelukis .. ya, opiumku adalah seorang pelukis :)... saya masih ingat bagaimana saya dibuat tercengang ketika pertama kali datang ke rumahnya kemudian melihat begitu banyak lukisan ... begitu banyak sketsa ... dan buat saya yang awam dengan seni lukis : SEMUANYA INDAH !!!!

oh oh oh bagaimana dengan satu tangannya (tangan kiri opium terpaksa diamputasi karena kecelakaan waktu dia masih sma) dia bisa membuat lukisan yang sebegitu indah ! .... dia pernah bilang bahwa setelah satu tahun ke depan, dia akan tinggalkan pekerjaannya dan akan total hidup dengan lukisannya ... "dan saya melihat kilau aura di wajah dan tubuhnya ketika dia berkata seperti itu " .... cling cling cling :) hehehehehe "opium" sudah melekat di pikiran dan perasaan saya ... dan bahkan , dia sudah membetot perhatian orang rumah ... terutama ibu dan aan adikku ... kemampuan dia mencuri hati orang-orang yang ada di dekatnya memang mengagumkan :) ... hebatnya lagi, ibu dengan rela menyekat satu bagian kamar di belakang untuk dijadikan semacam studio mini dimana "opium" bisa menaruh cat minyak dan kanvas disana supaya ia bisa melukis setiap sabtu dan minggu ketika "opium" menginap di rumah...

ya, opium ku menginap di rumah setiap sabtu dan minggu .. pada saat itu bukan aku saja yang merasa sangat senang ... tapi seisi orang rumah ! adikku aan selalu menunggu dia datang , karena dengan demikian, dia bisa punya lawan tanding tangguh bermain catur dan bulutangkis (weiisss, mengabaikan tangannya yang hanya satu itu, "opium" ku punya smash 1000 watt layaknya hastomo arbi dan heryanto arbi dan lob lob tinggi serang layaknya susi susanti hehehehe) .... ibuku lebih heboh lagi ... sepertinya aku anaknya pun tidak pernah mendapatkan perlakuan seistimewa itu .. hmmppph aku lebih baik pensiun saja jadi anaknya ! :) bayangkan, ibuku bisa dengan sangat ajaib setiap sabtu dan minggu merubah menu masakannya menjadi lebih istimewa ! ... oh yeah , dan "opium" dengan sangat pintar mengajari ibuku teknik merawat bonsai dan anggrek, membeli pupuk dan tetek bengek tanaman di jalan kartini ... mengantar ibuku ke pasar gayamsari dan menikmati bersama-sama ritual tarik ulur tawar menawar disana ... ck ck ck ! menjelang malam, waktu pun mengkerut panjangnya ketika saya mencium aroma cat minyak basah tersapu di kanvas ... menemani "opium" melukis ... melihat raut mukanya yang penuh konsentrasi ketika menggoreskan cat ke atas kanvas ... mencium aroma bau tubuhnya (kadang-kadang kalo nggak tahan, saya pura pura mengusap keningnya yang bahkan tidak berkeringat heheheh)... sepi.. diam .. tanpa bahasa ... tapi saya sangat menikmati setiap detik waktu berlalu dengannya ... "opium" akan berhenti sejenak untuk menyisip kopi panas dan satu batang rokok...bersama keluar duduk di teras dan kami menunggu bakmi jawa keliling komplek dan mampir di depan rumah ... ngobrolin hal nggak penting sampai pak gino tukang bakmi langganan akhirnya datang .... dari opium saya belajar banyak hal ... yaitu untuk tidak terlalu gampang kaget dengan keadaan ... ojo gumunan kalo orang jawa bilang ... jangan terlalu senang kalo lagi senang .. jangan terlalu sedih kalo lagi sedih ... pendeknya menanggapi segalanya sewajarnya saja .. satu hal yang agak susah karena saya sebenarnya orang yang meledak-ledak .. apa yang ada di hati terpancar lewat wajah ... orang bisa dengan sangat mudah menebak perasaan saya dari mimik muka selayaknya saya telanjang ....

miko, teman saya di friendster testimonial mengungkapkan bahwa saya seperti petasan injek .. well, aku belum pernah tau seperti apa petasan injek itu .. tapi iya ... aku selayaknya petasan .. meledak-ledak .. ekspresif ... jadi apa yang saya pelajari dari sang opium itu lumayan susah buatku :) .. waktu pertama kali dia pameran di sebuah atrium mal di semarang ... mal ciputra tepatnya ... selain dia , dada saya ini serasa mau meledak karena perasaan bangga , senang, wuiihhh pokoknya campur aduk ndak karu-karuan ... sampai akhirnya kami putus .... ehmmm tapi putusnya kok berasa nggak terlalu pahit ya ... saya nggak pernah bisa benci sama orang ini ... saya bahkan sangat menghormatinya ... tali silaturahmi tidak pernah terputus , bahkan sampai sekarang dia sering kok berkunjung ke rumah ku di semarang dan menghabiskan waktu dengan ibuku , aan adikku dan pacarnya .. terakhir kali dia menelpon ... dia sedang mengajak ibuku dan aan makan ikan bakar di bandungan ... wah wah wah edan ! sekarang dia sudah tidak terikat dengan jam kantor euuuy ! sekarang dia sudah keluar dari pekerjaannya dan menjadi pelukis ... SAAT INI well ....aku kok belum dapat opium yang baru yaaa :)

1 comment:

Anonymous said...

loh.... dulu khan pernah bikin postingan yg kangen-kangenan terus jemput di "Klub Surga" d dharmawangsa, kemana tuh "gadis" mu itu?