3 tahun yang lalu ...

uli, adikku di komunitas blogger narsis mengirim pesan :

"mas ... mbak... horeee, hari ini tepat 2 tahun aku merantau ke jakarta... masih bertahan ! doakan biar sukses"

heheheh aku jadi senyum-senyum sendiri mengingat lintasan peluruku ...


2000

lulus sebuah perguruan tinggi negri terkemuka di Jakarta ... teman-teman berlomba mengejar karir sikut-sikutan dengan ribuan lulusan perguruan tinggi lainnya ... aku memilih pulang ke Semarang supaya dekat dengan opiumku ... ibaratnya Cut Memey disinyalir menggunakan ajian jaran goyang pada selingkuhannya ... mungkin aku kena pelet juga waktu itu .... habis, nggak ada yang lain selain Opiumku di kepala dan hati waktu itu ...

pengorbanan ? aku tidak melihat itu sebagai pengorbanan ... aku melihatnya sebagai satu konsekuensi pilihan ...

menyesal ? aku tidak melihat itu sebagai satu penyesalan ... lagi-lagi ... hidup itu ibarat memilih menu pada sebuah hidangan prasmanan di sebuah pesta ... apa yang tersendok ke piring kita, tak sopanlah kalau dikembalikan ke pinggannya semula kan ? .. lagi-lagi konsekuensi sebuah pilihan ...

dan ketika teman-teman berkarir di Jakarta ...

aku cukup puas berkarir di sebuah stasiun radio di Semarang ...


15 Januari 2003

Pergi meninggalkan Jakarta karena Opium ... merantau balik ke Jakarta pun karena Opium ... 15 Januari 2003 pantatku kembali terduduk di metromini jurusan Pasar Minggu - Depok ...

aku nggak punya rencana muluk-muluk ... asal bisa hidup itu pun sudah cukup



15 Januari 2006

sudah tiga tahun ... aku menyesal nggak punya rencana muluk-muluk ... asal bisa hidup ternyata belum cukup ...

siapa bilang Jakarta kejam ...

Di jakarta katanya nggak boleh ngimpi ...

tapi ternyata di Jakarta, kalo kamu nggak punya mimpi .... kamu bakal mati ...