Sunday, January 15, 2006

Silver queen... Chelsea .. atau Cocorico


Ini tulisan kedua hari ini ...

Duh kalau hati gundah, penawar paling ampuh memang menulis ... menulis apa saja ... bisa jadi tidak berhubungan dengan hal apapun yang dirasa membuat hati gundah ...

pernah berkunjung ke sini ? www.lapanpuluhan.blogspot.com ... belum ? berkunjunglah !

plus ditambah satu SMS dari Ibuku pagi ini yang berbunyi :
" Gus, abis bongkar-bongkar gudang mamah nemu tumpukan album foto lama ... ih, masa ada foto kita lagi nampang di depan bioskop Nasional, sama di Sukasari Theatre ... ih, mamah kok jelek banget sih dulu ... jadul banget ! o iya, ini kan jaman mamah belum bisa dandan!"

Kubalas :
"Iya, jaman aku jadi korban eksperimen kostum-kostum ajaib bikinan mamah ... dan please deh, mamah itu emang nggak pernah cantik ... E-K-S-O-T-I-K !!! kan item legam kayak peragawati namanya Alek Wek!"

Bioskop Nasional ? aku jadi ingat kenangan buruk

Bioskop Nasional
kayaknya ini bioskop paling keren jaman dulu di Bogor... dengan tirai bioskop yang akan naik seperti layar bioskop Djakarta Theatre di program "Apresiasi Film Indonesia" di TVRI ... tirainya warna merah ... melihat tirai merah itu naik ke atas sebelum film dimulai adalah sensasi tersendiri ...

Pada satu saat pernah ada pembicaraan begini :

Bapak
"Psst ... sini !"

Me
"Kenapa Pak ? ... "

Bapak
"Kita berdua nanti sore nonton bioskop ya !"

Me
"Horeee ..." (mulutku keburu dibungkem)

Bapak
"Nggak boleh ada yang tau ... jangan kasih tau Aan.. jangan kasih tau mamah!"

--dan aku seperti kerbau dicocok hidungnya--

sampailah kami di bioskop ...

Bapak
"Mau beli Chelsea apa Cocorico ?"

Me
"Dua-duanya boleh ?"

Bapak
"Boleh ! ..."

Ayahku seperti Donald Trump euuyy .. kaya banget bisa beliin aku permen itu

Bapak
"Mau coklat Silver Queen"

Me
"Mauuu .... "

Gila ... mimpi apa aku bisa makan coklat mewah itu ! sambil nonton bioskop pula !!!

Me
"Filmnya apaan sih Pak ?"

Bapak
"Pengantin Pantai Biru ... "

Me
"Siapa yang maen ?..."

Bapak
"Sandro Tobing sama Meriam Bellina..."

Me
"Kok kita nggak ajak mamah sama adek sih Pak ...."

Bapak
"husssh udah diem..."

--tiba tiba seorang wanita menghampiri--

Wanita
"Mas Sandiyo .... maaf telat ..."

Bapak
"Ndak apa-apa dik ... ini aku bawa agus ..."

--dan aku berkenalan dengan dengan wanita itu--

Bapakku belum pernah begini manisnya kepada Ibuku ...

Ih ... ketawanya palsu ... aku benci wanita dengan suara ketawa yang palsu seperti itu ...

masuklah kami ke dalam bioskop ...

tirai warna merah tetap berkesan ...

Silver Queen memang coklat paling mahal ...

apalagi legitnya cocorico ...

tapi kulihat wanita itu memegang tangan bapakku ...

coklat ku berasa aspal ...

aku sedih sudah berbohong sama adikku dan mamah ...

aku benci wanita dengan ketawa palsu itu ...

dan enam bulan berikutnya ....

Bapakku punya istri baru .....

2 comments:

Paulus said...

aku penasaran setengah mati. rasanya pernah makan/tahu chelsea dan cocorico....
tapi sumpah lupa! itu makanan, permen, atau apa ya ?
hayah! kok bisa lupa gini :p

Anonymous said...

Maaf Pak, tapi jujur saya benci setengah mati dengan pria seperti ayah anda yang tega menyogok anak sendiri supaya bisa jalan dengan wanita lain...sementara seisi rumahnya yang setia dia tinggalkan.

Saya benci dengan perempuan2 genit tukang goda laki orang, yang bertampang manis tapi sangat berbakat untuk jadi algojo dalam lakon ratapan anak tiri. Benci sekali.

Kalau saya yang mengalami kejadian anda, entah bagaimana dan gak tau sampai kapan saya baru bisa memaafkan ayah saya. Kalo untuk bini barunya sih gak bakal ada kata damai. Huhuhu...