Monday, August 25, 2008

Perjalanan Hidup 5 (Pacar I ... Opium)

(aku menemukan kembali tulisan ini dan aku suka sekali dan kenapa pula tak kutempel sekali lagi disini ... kubicara tentang kenangannya dulu saja sebelum kubicara bagaimana alur mulanya ... setuju ? baiklah ... mari kita mulai)

minggu pagi dini hari
jam empat pagi saya sudah terbangun.
susah sekali untuk melanjutkan tidur... akhirnya saya baca buku kumpulan cerpen dari pengarang favorit saya, Seno Gumira Ajidarma... "Jazz, Parfum dan Insiden" judulnya.

Saya paling suka bagian akhir dari buku ini ... buku ini sudah saya baca berulang kali dan setiap saat saya selalu menantikan untuk bisa membaca epilognya .. atau kadang-kadang saya lompat langsung ke bagian epilog... bagian epilog buku ini sebenarnya juga merupakan penggalan dari buku kumpulan cerpen Seno Gumira yang lain .. judul epilognya "Sepotong Senja Untuk Alina" ... alina, nama yang bagus... sebagus bagaimana Seno menggambarkan perasaan sentimentil yang terpicu karena satu bagian kecil kejadian yang kadang-kadang lewat begitu saja kalau kita tidak jeli ....

saya sangat suka bagian dimana si "aku" sebagai pusat cerita mengungkapkan bagaimana dia akan mengerat bagian matahari yang tenggelam kala senja di pantai .. bagian semburat oranye keemasan ketika senja ... memotong.. mengguntingnya ... dan memasukkan kedalam amplop untuk dikirimkan buat alina ... satu potong kejadian , sebuah benda, seringkali bagian kecilnya justru bisa membuat orang teringat pada satu waktu , satu momen, atau mungkin seseorang yang pernah atau bahkan masih sangat berarti buat hidupnya ...
seperti saya dan ...........................................................

CAT MINYAK
dulu, sewaktu saya masih tinggal dan bekerja di Semarang... akhirnya saya menemukan "sang opium" ... ehmm atau mungkin untuk saat ini mari kita sebut dia "my ex-opium" :) ...

saya mengenalnya ketika pada waktu itu saya bekerja pada satu station radio yang lumayan terkenal di semarang ... dia bekerja pada satu perusahaan sekuritas dan pada saat itu, "opium" menjadi salah satu narasumber saya untuk feature soft news ekonomi pada satu program morning show, dan saya bertugas sebagai produser program tersebut...

"opium" membetot semua perhatian saya (dan juga perasaan pastinya) dengan karismanya , pengetahuannya, dan yang paling terutama adalah kesederhanaannya .... dari semuanya tentang "opium" ... saya tahu satu hal bahwa "opium" mempunyai obsesi untuk menjadi seorang pelukis (ini nanti pada akhirnya, karena perjalanan sampai akhirnya aku kagum dengannya masih cukup panjang)

ya, opiumku adalah seorang pelukis :)...

saya masih ingat bagaimana saya dibuat tercengang ketika pertama kali datang ke rumahnya kemudian melihat begitu banyak lukisan ... begitu banyak sketsa ... dan buat saya yang awam dengan seni lukis : SEMUANYA INDAH !!!!

oh oh oh bagaimana dengan satu tangannya (tangan kiri opium terpaksa diamputasi karena kecelakaan waktu dia masih sma) dia bisa membuat lukisan yang sebegitu indah ! .... dia pernah bilang bahwa setelah satu tahun ke depan, dia akan tinggalkan pekerjaannya dan akan total hidup dengan lukisannya ...

(dan saya melihat kilau aura di wajah dan tubuhnya ketika dia berkata seperti itu .... cling cling cling)

"opium" sudah melekat di pikiran dan perasaan saya ... dan bahkan , dia sudah membetot perhatian orang rumah ... terutama ibu dan aan adikku ... kemampuan dia mencuri hati orang-orang yang ada di dekatnya memang mengagumkan :) ...

hebatnya lagi, ibu dengan rela menyekat satu bagian kamar di belakang untuk dijadikan semacam studio mini dimana "opium" bisa menaruh cat minyak dan kanvas disana supaya ia bisa melukis setiap sabtu dan minggu ketika "opium" menginap di rumah...

ya, opium ku menginap di rumah setiap sabtu dan minggu .. pada saat itu bukan aku saja yang merasa sangat senang ... tapi seisi orang rumah ! adikku aan selalu menunggu dia datang , karena dengan demikian, dia bisa punya lawan tanding tangguh bermain catur dan bulutangkis (weiisss, mengabaikan tangannya yang hanya satu itu, "opium" ku punya smash 1000 watt layaknya hastomo arbi dan heryanto arbi dan lob lob tinggi serang layaknya susi susanti hehehehe) ....

ibuku lebih heboh lagi ... sepertinya aku anaknya pun tidak pernah mendapatkan perlakuan seistimewa itu .. hmmppph aku lebih baik pensiun saja jadi anaknya ! :)

bayangkan, ibuku bisa dengan sangat ajaib setiap sabtu dan minggu merubah menu masakannya menjadi lebih istimewa ! ...

oh ya , dan "opium" dengan sangat pintar mengajari ibuku teknik merawat bonsai dan anggrek, membeli pupuk dan tetek bengek tanaman di jalan kartini ... mengantar ibuku ke pasar gayamsari dan menikmati bersama-sama ritual tarik ulur tawar menawar disana ... ck ck ck !

menjelang malam, waktu pun mengkerut panjangnya ketika saya mencium aroma cat minyak basah tersapu di kanvas ... menemani "opium" melukis ... melihat raut mukanya yang penuh konsentrasi ketika menggoreskan cat ke atas kanvas ... mencium aroma bau tubuhnya (kadang-kadang kalo nggak tahan, saya pura pura mengusap keningnya yang bahkan tidak berkeringat heheheh)... sepi.. diam .. tanpa bahasa ... tapi saya sangat menikmati setiap detik waktu berlalu dengannya ...

"opium" akan berhenti sejenak untuk menyisip kopi panas dan satu batang rokok...

bersama keluar duduk di teras dan kami menunggu bakmi jawa keliling komplek dan mampir di depan rumah ... ngobrolin hal nggak penting sampai pak gino tukang bakmi langganan akhirnya datang ....

dari opium saya belajar banyak hal ... yaitu untuk tidak terlalu gampang kaget dengan keadaan ... ojo gumunan kalo orang jawa bilang ... jangan terlalu senang kalo lagi senang .. jangan terlalu sedih kalo lagi sedih ... pendeknya menanggapi segalanya sewajarnya saja .. satu hal yang agak susah karena saya sebenarnya orang yang meledak-ledak .. apa yang ada di hati terpancar lewat wajah ... orang bisa dengan sangat mudah menebak perasaan saya dari mimik muka selayaknya saya telanjang ....
miko, teman saya di friendster testimonial mengungkapkan bahwa saya seperti petasan injek .. well, aku belum pernah tau seperti apa petasan injek itu .. tapi iya ... aku selayaknya petasan .. meledak-ledak .. ekspresif ... jadi apa yang saya pelajari dari sang opium itu lumayan susah buatku :) ..

waktu pertama kali dia pameran di sebuah atrium mal di semarang ... mal ciputra tepatnya ... dada saya ini serasa mau meledak karena perasaan bangga , senang, wuiihhh pokoknya campur aduk ndak karu-karuan ... sampai akhirnya kami putus .... ehmmm tapi putusnya kok berasa nggak terlalu pahit ya ... saya nggak pernah bisa benci sama orang ini ... saya bahkan sangat menghormatinya ... tali silaturahmi tidak pernah terputus , bahkan sampai sekarang dia sering kok berkunjung ke rumahku di semarang dan menghabiskan waktu dengan ibuku , aan adikku dan pacarnya .. terakhir kali dia menelpon ... dia sedang mengajak ibuku dan aan makan ikan bakar di bandungan ... wah wah wah edan ! sekarang dia sudah tidak terikat dengan jam kantor euuuy ! sekarang dia sudah keluar dari pekerjaannya dan menjadi pelukis ...

(itu tulisan lamaku, selagi membacanya kembali ... aku jadi ingat lagi satu hal)

--------------------------------------------------------------------------------------
(ini tertulis rabu, tanggal 15 feb'06)

Duhai yang namanya cinta pertama ...
..........................................

stop stop stop ! jangan sok romantis-romantisan gaya anak ingusan begini ah gaya nulisnya ... ndak bergengsi .... gini-gini, tulisanku kan kadang dibaca orang hakakakak

ok, beri aku waktu sebentar untuk mikir ...

baiklah,

ehem ... orang jatuh cinta untuk pertama kalinya itu seperti pendekar yang baru saja turun gunung setelah ngilmu sekian lama ...

ingat sandiwara Saur Sepuh?

aku masih ingat. Mantili waktu turun gunung sehabis mempelajari jurus srigunting, antidote ajian lumpuh lampah juga beberapa saat seperti anak ingusan yang baru ngenger ilmu sama Gusti Pangeran Brama Kumbara si Raja Madangkara.

kapan pertama kali aku jatuh cinta ?

oh, diralat ... pertanyaan tepatnya kapan aku naksir terkintil-kintil sama seseorang ?

jaman aku 6 SD, aku sukaaaa banget liat satu orang perempuan sekelas bernama Sistavia Perdani ... perempuan berjilbab, kulit putih, wajah imut, pinter !

Sistavia Perdani .. atau biasa aku panggil dani ... perempuan satu kelas yang jago bahasa inggris karena lahir di Oklahoma dan baru pindah indonesia ketika ia duduk di kelas lima SD. sampai sekarang aku heran, kenapa ya dia harus bersekolah di SD pinggiran kota yang elit pun tidak, bahkan penuh dengan bocah kampung sepertiku yang untuk bahasa inggrisnya pun aku hanya mengenal kalimat ini :

"Hei mister ... i don't know ..... YOU INDRO !!!" hakakakak....

Sistavia ini mungkin dulu tidak seperti ibuku yang ngidam ngemut sabun batangan warna ijo... ibunya pasti ngidam ngemut keju seharian jadi berdampak pada morfologi langit-langit mulut sehingga demikian fasihnya dia berucap kata bahasa inggeris ....

dulu, aku bela-belain uang jajan yang hanya 250 perak itu untuk belikannya es lilin kacang ijo ... melihatnya asik menjilat-jilat batang es lilin yang kubelikan membuat hatiku senang ...

-------sekarang aku sadar, mungkin saat itu aku sedang berimajinasi hal lain hahahahahah----

eniveeeiiii .... seperti yang sudah kusinggung di tulisanku sebelumnya ....

cinta pertamaku itu adalah sang OPIUM ...

Opium yang mula kukenal ketika aku kelas 2 SMA !!!

Opium yang mula kukenal ketika aku mulai jadi penyiar radio ... huhuhuh .. jelek-jelek gini aku dulu penyiar radio lho .. banyak yang denger hehehe ...

Nukilan pertemuan pertama :

---tuuuuuuuuttttt ! ... ini bukan bunyi kentut tapi bunyi tut tut telepon butut berdenyut--

Me
"Halo ... bisa bicara dengan OPIUM MUNTILAWATI GONAL GANIL KOYO BEGINI ?"

Opium
"Iya .... saya sendiri "

--gilaaaaa suaranya membelai sahdu mengundang nafsu --

Me
"Sodara OPIUM MUNTILAWATI GONAL GANIL KOYO BEGINI ... perkenalken saya AGUSTAVIA PERDANI MUNDIRWATI... saya penyiar radio GONDAL GANUL PATING GEMANDUL... maukah sodara jadi narasumber untuk bincang pagi radio kami dengan topik mengenai pasar saham dan uang ?... saya yakin sodara cukup ahli di bidang tersebut"

--masih dengan suaranya yang membelai sahdu mengundang nafsu, Opium menjawab--

Opium
"OPIUM MUNTILAWATI GONAL GANIL KOYO BEGINI siap menemani anda di bincang pagi besok .. jam berapa saya harus datang ?"

Me
"Jam tujuh tepat ya ?"

Opium
"Beres Boss!"

-- klik .... bunyi telepun tertutup ...---

duuuuh, imajinasiku bermain liar mendengar suaranya yang sahdu mendayu mendayu mengulik semua hal-hal paling ideal yang aku dambakan dari seorang sosok manusia hihihih

hihihihiihi suara sedemikan bagus pasti orangnya begini
huhuhuhuh suara sedemikian bagus pasti orangnya begunu
hohohhohoho suara sedemikan bagus pasti orangnya begono...

dan.... TERNYATA !

.....................................................JEBAKAN !!!

begitu mak mbedunduk dia dateng .... aku langsung loyo ...

jueeeleeeeeeeeeeeeeeeeeeekkk buuuuuuuuuuuaaaaanggggggggget !!!

manusia terjelek yang pernah aku temui ...

aku nggak ganteng memang ...

tapi buatku dia manusia jelek !

item jelek !

tidak sepertiku item manis ...eheeem !

kurus !

tidak sepertiku subur royo royo kinyis kinyis ...

udah gitu tangannya kok nggak ada sebelah .. sampai pangkal lengan ... lengan sebelah kiri ....

pembicaraan berlangsung datar ... program bincang pagi berjalan lancar ... acaranya selesai tapi pembicaraannya belum selesai

"abis ini mau kemana ? "

"Pulang ke rumah ... aku ngantuk ... semalam aku begadang sampai pagi"

"Ya sudah aku antar ya sampai rumah "

"Lho, situ nggak kerja hari ini ..."

"Aku cuti setengah hari gara-gara ini ... heheheh abis pengen ngobrol sama penyiar ndang ... aku kan denger kamu tiap pagi"

"ooooo ...."

"Aku antar ya ? ..."

"kamu emang dianter sama supir kantor ..."

"Naik taksi dong ..."

dan, diantarnya aku sampai ke rumah ...

lho lho lho ... lhaaaa kok opium nyantol di rumah seharian ya? sibuknyalah dia mengobrol panjang lebar dengan ibuku .... diracuninya ibuku dengan informasi cara merawat anggrek yang baik dan benar hingga ia bisa berbunga bagus ... diracuni pula ibuku dengan tempat-tempat langganannya membeli anggrek bibit bagus ... diracuni pula ibuku untuk merencanakan janji berbelanja bersama minggu depan ke pasar johar untuk membeli uba rampe cocok tanam ...

hmmmppphhh !!! maunya apa sih mahkluk satu ini !!! gilingan padi gogo rancah varietas b12 tahan wereng !!!! hmmpph ! hmmmph ! aku misuh misuh sampe keluar ingus !

lho lho lho ... setan ora doyan demit ora ndulit !!! ketiwasan ! elaaadalah ! lha kok adikku sekarang yang kena racunnya ... diracuni adikku dengan cara merawat motor yang baik dan benar ... diracuni adikku dengan bagaimana merakit radio kontrol ... diracuni adikku dengan koleksi kaset-kaset heavy metalnya !

duh, ndak mau aku ketemu dia ... kuacuhkan saja dia berulang kali ... ulang kali ... berkali-kali

tapi kok orang rumah seperti membangun aliansi mendukung eksistensi mahkluk item jelek kurus dan bau ini ya ...

keberadaannya di rumah pelan-pelan mulai dianggap lebih penting dibanding eksistensiku di rumah kecil kami ... tsk tsk tsk !!!

aku tetep setel urat kenceng sama dia ... bicara seperlunya ... pokoknya ibarat gado-gado bungkus .... aku gado gado bungkus karet tiga ..................................................... alias , PEDES !!!!

tapi aku harus kalah digdaya .... karena satu kali di minggu ketiganya dia bercokol menjajah pelan-pelan rumahku .... satu malam ... pukul sebelas malam :

Ibu
"Udah kemaleman lho nak ... "

Me
"aaah bisa nelp taksi ..."

Opium
"Iya .. saya bisa nyari taksi kok bu..."

Me
"Aku telponin ya ... " (agak berlari kecil tapi tetap menjaga keimutan menuju pesawat telepon)

Ibu
"Udah nginep sini aja ! ... KAN BISA SHARE TEMPAT TIDUR SAMA AGUS!!!"

--------------------langit seperti membelah ----------------

dan titah ibuku seperti sabda pendita ratu ...

o iya ... umurku saat itu 17 jalan 18

dia 27 jalan ke 28 ...

10 taun bedanya bo' !

seperti cliff sangra dipetik Suzanna ...

dan aku berkalut selimut sambil nangis mengguguk ...

dan aku melihat seringai puasnya ....

kutarik selimut lebih dalam sambil tetap menangis terguguk ...

lho, kok kayak aku direnggut keperjakaannya sih .... hahahahaha beluuum tauuuk !!! ceritanya belum sapai kesitu ...

apakah sang opium berhasil melakukan niatnya ?

mampukah sang hitam manis memperjuangkan hak dan perasaannya?


---aku sambung nanti ya --

No comments: